Berita Populer Sumbar
4 BERITA POPULER SUMBAR: Kejahatan Modus Hipnotis, Pemasungan ODGJ dan Rumah Guru Honorer Terbakar
Ada berita terkait dugaan hipnotis dan perampokan yang menimpa seorang lansia di Pasar Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.
Lalu, warga sempat mengejar kedua terduga pelaku, namun tidak dapat.
"Jadi setelah itu, rupanya pelaku berhenti di Nagari Balai Gurah, tepatnya di Jorong Sitapuang. Mobil sudah dapat oleh warga, namun orangnya belum," tambahnya.(*)
2. Enam Nelayan Kapal Primadona yang Hilang Kontak Ditemukan Selamat di Perairan Pasaman Barat
Enam nelayan yang sebelumnya dilaporkan hilang kontak saat berlayar dari Pulau Tanahmasa, Nias, Sumatera Utara menuju Air Bangis, Pasaman Barat, Sumatera Barat, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Kapal nelayan Primadona yang mereka tumpangi berhasil ditemukan tim SAR gabungan di sekitar Pantai Sikabu, Kabupaten Pasaman Barat, pada Jumat (21/11/2025) siang.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, mengatakan seluruh korban langsung dievakuasi ke Dermaga Air Bangis sebelum dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Dosen UNP Kembangkan Aplikasi CMS Perkuat Digitalisasi Pembelajaran SMP Pembangunan Laboratorium UNP
“Alhamdulillah, kapal Primadona beserta enam nelayan ditemukan dalam kondisi selamat. Seluruh survivor kini sudah dievakuasi dan dalam penanganan medis lanjutan di Puskesmas,” kata Abdul Malik.
Diketahui kapal Primadona, boat tempel putih-merah berukuran panjang 12 meter dan lebar 1,8 meter dengan mesin 40 PK ganda, berangkat dari Pulau Tanahmasa, Nias, pada Kamis (20/11/2025) pukul 06.30 WIB. Kapal dijadwalkan tiba di Air Bangis sekitar pukul 12.00 WIB.
Namun pada pukul 09.00 WIB, kapal kehilangan kontak di koordinat 0° 3'25.52"U – 99° 9'33.41"T.
Karena kapal tidak kunjung tiba, pihak keluarga melaporkan kejadian kepada Basarnas Padang pada Kamis malam pukul 22.40 WIB.
Sementara enam orang yang berada di kapal dan dinyatakan selamat itu masing-masing bernama Zulfikar (52) asal Air Bangis, Akmal Daudi (40) asal Air Bangis, Mario (36)asal Air Bangis, Andika Putra (26) asal Air Bangis, Roni Simbolon (47) asal Sibolga dan Erbet Simbolon (51) asal Sibolga.
Semua korban kini dalam keadaan stabil setelah diperiksa tenaga medis.
Sebelumnya Basarnas Padang mengerahkan operasi pencarian sejak Kamis malam. Pada pukul 23.00 WIB dilakukan pemapelan ke VTS, Kantor SAR Nias dan Mentawai.
Keesokan paginya, dua unit RIB RIB 03 Pasaman dan RIB 02 Padang dikerahkan menuju lokasi terakhir kapal terpantau.
“Tim kami bersama Polairud, TNI AL, nelayan lokal, dan unsur potensi SAR lainnya bergerak sejak pagi. Puluhan nelayan dari Air Bangis juga ikut bergabung membantu pencarian,” jelas Abdul Malik.
Total unsur yang terlibat mencapai 60 orang lebih dari berbagai instansi.
Setelah penyisiran intensif, pada pukul 13.55 WIB tim SAR gabungan menemukan kapal Primadona beserta seluruh nelayan dalam keadaan selamat di sekitar Pantai Sikabu, sekitar 10,43 mil dari lokasi terakhir terpantau.
Baca juga: Padang 4 Jam Diguyur Hujan: Banjir Rendam Dadok Tunggul Hitam, Rumah dan Tempat Ibadah Terendam
“Begitu ditemukan, kami langsung melakukan evakuasi dan membawa para korban ke Air Bangis. Mereka tampak lelah namun dalam kondisi baik,” ujar Abdul Malik.
Tim SAR tiba di Dermaga Air Bangis pukul 15.05 WIB, disusul pemeriksaan medis di Puskesmas setempat.
Abdul Malik menjelaskan bahwa operasi SAR sempat terhambat oleh kondisi laut yang dilaporkan BMKG memiliki gelombang setinggi 1–2,5 meter dengan angin 6–8 knot.
“Gelombang cukup tinggi, cuaca berawan, namun tim tetap berupaya maksimal hingga seluruh korban ditemukan,” katanya.
Dengan ditemukannya para korban, operasi SAR kemudian ditutup setelah seluruh personel dan unsur pendukung kembali ke pos masing-masing pada Jumat sore.
3. Pemasungan ODGJ di Padang Pariaman Tindakan Fatal, Keluarga Pilih Jalan Cepat yang Ganggu Pemulihan
Pemasungan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Padang Pariaman, Sumatera Barat kembali terungkap dan memicu perhatian karena keluarga memilih langkah cepat saat menghadapi perilaku pasien.
Pemasungan ODGJ ini dijelaskan Psikolog Fitri Yanti sebagai tindakan yang menghambat proses pemulihan dan meningkatkan risiko trauma. Ia menegaskan pemasungan tidak memberi dampak perbaikan bagi pasien.
Menurut Fitri Yanti, seorang Psikolog dan Dosen di Universitas Fort De Kock Bukittinggi, pemasungan bukanlah solusi, melainkan bentuk restriksi ekstrem yang merusak.
Baca juga: Dari Ranah Minang ke Kancah ASEAN, Nanda Satria Inisiasi Forum Pemuda 11 Negara
“Dari sisi psikologi, pemasungan justru memperburuk kondisi mental dan fisik pasien karena menambah stres, mempertinggi risiko trauma, serta menghambat proses pemulihan,” tegas Fitri Yanti, Jumat (21/11/2025).
Ia menekankan bahwa tindakan ini secara fundamental bertentangan dengan prinsip penanganan kesehatan jiwa yang seharusnya humanis, berbasis pemulihan, dan didukung data ilmiah.
Ironisnya, tindakan pemasungan seringkali muncul bukan atas dasar kekejaman, melainkan karena keterbatasan dan kebingungan keluarga.
Fitri Yanti menjelaskan bahwa pemasungan menjadi pilihan terakhir karena beberapa faktor kritis yang masih mengakar di masyarakat.
Fitri Yanti melihat pemasungan yang terjadi di era modern ini hadir akibat akses layanan kesehatan jiwa terbatas.
Kondisi hari ini menurutnya jumlah psikolog dan psikiater terutama di daerah jauh dari pusat kota masih minim.
“Banyak stigma keluarga ODGJ bahwa biaya transportasi dan pengobatan mahal, padahal layanan psikiatri sebagian besar dapat ditanggung BPJS Kesehatan. Dengan catatan sesuai prosedur rujukan,” ujarnya.
Situasi tersebut membuat pihak keluarga bingung bagaimana cara mengelola perilaku agresif atau membahayakan pasien, sehingga memilih tindakan cepat untuk meredam risiko.
Alhasil, ketakutan sosial membuat keluarga memilih untuk mengamankan pasien dengan cara ekstrem agar tidak menimbulkan keresahan di lingkungan sekitar.
Kondisi pemasungan ini hanyalah puncak dari gunung es masalah kesehatan mental di Sumatera Barat.
Baca juga: 20 Siswa Bolos Belajar Diamankan Satpol PP Padang di Tempat Biliar, Dua Orang Kedapatan Bawa Sajam
Fitri Yanti menyoroti masih adanya tantangan struktural yang masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
Seperti rendahnya kesadaran masyarakat untuk mencari bantuan psikologis sejak munculnya gejawa awal pada keluarga atau orang terdekat.
Akibatnya, banyak kasus baru tertangani setelah kondisi pasien sudah tergolong berat.
Serta, Edukasi yang belum merata, terutama di daerah rural, menyebabkan gangguan jiwa sering disalahartikan sebagai gangguan gaib atau kelemahan pribadi alih-alih kondisi medis yang memerlukan intervensi profesional.
Sehingga, meski program bebas pasung sudah dicanangkan, implementasinya masih memerlukan penguatan, terutama dalam hal koordinasi lintas dinas dan ketersediaan tenaga profesional di lapangan.
Fitri Yanti memberikan penekanan bahwa kekerasan atau pemasungan tidak boleh menjadi pilihan.
Keluarga didorong untuk memanfaatkan layanan Puskesmas yang kini umumnya sudah memiliki program kesehatan jiwa.
Serta mengurus rujukan BPJS Kesehatan karena biaya seharusnya bukan menjadi hambatan utama.
Baca juga: Cerita Warga Dadok Tunggul Hitam Tinggal di Lokasi Langganan Banjir, Pasrah Menyambut Tamu Lama
“Keluarga juga bisa meminta pendampingan kader kesehatan, perawat jiwa, atau perangkat nagari untuk membantu mengawasi dan menangani perilaku pasien tanpa tindakan ekstrem,” sarannya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan keluarga untuk peka terhadap deteksi dini depresi atau gangguan mental.
Perubahan perilaku mencolok seperti menarik diri, sulit tidur, hilang minat, mudah marah, atau bahkan ucapan ingin mengakhiri hidup yang muncul lebih dari dua minggu merupakan tanda serius bahwa pendampingan profesional sangat dibutuhkan.
Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang pasien untuk pulih. (*)
4. Diduga Korsleting Listrik, Rumah Permanen Milik Guru Honorer di Agam Hangus Terbakar
Sebuah rumah permanen di Jorong Surau Lubuak, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam hangus terbakar pada Kamis (20/11/2025) siang.
Kebakaran rumah permanen tersebut, dketahui terjadi sekira pukul 11:31 WIB.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP Damkar Agam, Rezafri Bardi membenarkan terkait kebakaran rumah permanen tersebut.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda Satria Dorong Anak Muda Minang Rebut Kembali Tradisi Diplomat Ulung
"Benar, kebakaran rumah terjadi pada Kamis siang kemarin, sekira pukul 11:31 WIB," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribunpadang.com, Jumat (21/11/2025) pagi.
Rezafri mengatakan, pihaknya menerima informasi mengenai kebakaran rumah sekira pukul 11:31 WIB.
Satu menit berselang, armada langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
"Armada sampai di lokasi pukul 11:47 WIB, jaraknya sekitar 20 kilometer," ujarnya.
Berdasarkan data Damkar Agam, objek yang terbakar merupakan rumah permanen dengan luas 8 x 10 meter
"Rumah tersebut dihuni oleh lima orang, dengan pemiliknya seorang guru honorer," sebutnya.
Baca juga: Kota Pariaman Gelar Kejurda Sepatu Roda Sumbar di Sirkuit Standar Nasional, 250 Atlet Bersaing
Tidak ada korbn jiwa dari kebakaran yang terjadi, sementara Damkar Agan memprediksi kerugian mencapai Rp400 juta.
"Kerugian sekitar Rp400 juta, di sisi lain, sebanyak 3 bangunan berhasil diselamatkan," pungkasnya.
Sedangkan pemadaman berhasil dilakukan hanya dalam waktu 15 menit, atau sekira pukul 12.02 WIB.
"Kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik," tambahnya.(*)
BERITA POPULER SUMBAR
Populer Sumbar
Sumatera Barat
Agam
Hipnotis Lansia di Agam
kebakaran di agam
pemasungan ODGJ
| 3 Berita Populer Sumbar: Faktor Pemicu Pemasungan ODGJ, Bandar Narkoba Ditangkap, Bunuh Diri |
|
|---|
| 3 Berita Populer Sumbar: Pemuda Asal Payakumbuh Raih Penghargaan dari UNESCO, Tradisi Serak Gulo |
|
|---|
| 3 Berita Populer Sumbar: Kebakaran di Bukittinggi, Operasi Zebra Singgalang 2025, Potensi Banjir Rob |
|
|---|
| 3 Berita Populer Sumbar: Kisah Roni ODGJ, Operasi Zebra Singgalang, Kapal dari Sibolga Patah As |
|
|---|
| 3 Berita Populer Sumbar: Daftar UMP, Angka Pengangguran Naik, Peringatan Dini Gelombang Tinggi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/DUGAAN-HIPNOTIS-DAN-PEd.jpg)