Keracunan di Lapas Biaro
Update Keracunan di Lapas Bukittinggi, Ada 13 Korban, Satu Tewas dan 2 Orang Pasang Ventilator
Satu orang dinyatakan tewas. Dua korban lainnya dirawat di RS Achmad Mochtar dan harus dipasangi ventilator.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM- Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, Marselina Budiningsih merilis update korban keracunan di Lapas Kelas IIA Bukittinggi atau dikenal juga dengan Lapas Biaro.
Bicara kepada jurnalis selepas menggelar rapat tertutup, Kamis (1/5/2025) dini hari, Marselina Budiningsih mengatakan ada 13 orang narapidana yang menjadi korban keracunan.
Satu orang dinyatakan tewas.
Dua korban lainnya dirawat di RS Achmad Mochtar dan harus dipasangi ventilator.
Sisanya, 2 orang dalam penanganan intensif dan 8 orang observasi.
Baca juga: Lapas Bukittinggi Bentuk Tim Investigasi Internal Usut Tuntas Keracunan Massal Warga Binaan
"Satu orang meninggal dunia, sudah kita serahkan kepada keluarga dan dimakamkan. Dua orang menggunakan ventilator, 2 orang penanganan intensif dan 8 orang observasi," terangnya.
Sebelumnya, data yang dihimpun TribunPadang.com dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi, sebanyak 22 orang dirawat, 2 orang dipasang ventilator dan 11 orang berstatus kritis.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Busril saat memberikan keterangan, Rabu (30/4/2025) malam.
Busril menyebut data yang yang masuk ke RSUD Achmad Mochtar sebanyak 22 orang. Dua orang di antarannya kritis.
"Dua orang dinyatakan kritis. Penanganan sudah dilakukan dengan pemasangan ventilator," kata Busril, Rabu (30/4/2025) malam.
Baca juga: Cairan 200 ml Awal Mula Petaka di Lapas Bukittinggi, Belasan Napi Keracunan hingga Ada yang Tewas
Busril menjelaskan, dua orang tersebut juga sudah dirawat di ruangan ICU.
Sementara 11 orang lagi berstatus kritis, namun berpotensi besar situasinya memburuk.
"Saat ini kami berupaya memberikan penanganan terbaik kepada semua pasien ini. Terutama yang kondisinya memang merah dan kuning," katanya.
Awal Mula Keracunan
Awal mula keracunan di Lapas Biaro atau Lapas Kelas IIA Bukittinggi berasal dari 200 mililiter cairan yang diambil seorang tamping.
Tamping adalah narapidana yang membantu kegiatan petugas pemasyarakatan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan di Lapas.
Namun, saat mengambil cairan 200 ml yang menjadi pemicu keracunan tanpa seizin petugas.
Cairan ini adalah sisa alkohol 70 persen untuk bahan pembuatan parfum.
Baca juga: Minuman Oplosan Sisa Bahan Parfum Tewaskan Napi Lapas Bukittinggi, Belasan Lainnya Dirawat
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, Marselina Budiningsih, langsung tiba di Lapas Bukittinggi Kamis (1/5/2025) dini hari setelah adanya kabar keracunan.
Marselina Budiningsih tiba di Lapas Bukittinggi, Kamis (1/5/2025) dini hari sekitar pukul 00:10 WIB dini hari.
Dirinya pun langsung mengelar pertemuan tertutup dengan Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Herdianto dan Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.
Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, barulah Marselina Budiningsih menyampaikan update terkini terkait keracunan.
Marselina menceritakan awal mula puluhan warga binaan keracunan, lantaran minuman oplosan yang berasal dari sisa alkohol 70 persen untuk bahan pembuatan parfum.
"Dari sisa pembuatan parfum tersebut sekitar 200 mililiter, diambil oleh salah seorang tamping tanpa seizin petugas," ungkap Marselina.
Baca juga: Soal Keracunan di Lapas Bukittinggi, Kalapas: Saya Belum Berani Menjawab, Ibu Kakanwil Saja
Lalu sisa bahan pembuatan parfum tersebut diminta oleh temannya untuk membersihkan tato.
"Akan tetapi malah disalahgunakan. Alkohol yang 70 persen itu dicampur dengan minuman sachet, ditambah air dan es batu lalu diminum rame-rame," beber Marselina.
"Akhirnya menimbulkan keracunan," sambung Marselina.
Saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dan melaporkan kepada Direktorat Jenderal, Kapolresta Bukittinggi beserta tim, dan pihak keluarga warga binaan.
"Kita juga sudah membentuk tim investigasi untuk melaksanakan tugas, apabila ada unsur-unsur yang kelalaian," sebutnya.
Baca juga: BREAKING NEWS 22 Warga Binaan Lapas Kelas II Bukittinggi Dilarikan ke RSAM, 2 Dipasang Ventilator
"Kita akan proses, baik itu pegawai atau warga binaan," tambahnya.
Saat ditanya mengenai berapa total korban yang keracunan, Marselina menjawab sebanyak 13 orang.
"1 orang meninggal dunia, sudah kita serahkan kepada keluarga dan dimakamkan. 2 orang menggunakan ventilator, 2 orang penanganan intensif dan 8 orang observasi," terangnya.
Sebelumnya, data yang dihimpun Tribunpadang.com dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi, sebanyak 22 orang dirawat, 2 orang dipasang ventilator dan 11 orang berstatus kritis.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Busril saat memberikan keterangan, Rabu (30/4/2025) malam.
Busril menyebut data yang yang masuk ke RSUD Achmad Mochtar sebanyak 22 orang. Dua orang di antarannya kritis.
"Dua orang dinyatakan kritis. Penanganan sudah dilakukan dengan pemasangan ventilator," kata Busril.
Busril menjelaskan, dua orang tersebut juga sudah dirawat di ruangan ICU.
Sementara 11 orang lagi berstatus kritis, namun berpotensi besar situasinya memburuk.
"Saat ini kami berupaya memberikan penanganan terbaik kepada semua pasien ini. Terutama yang kondisinya memang merah dan kuning," katanya.
Rapat Dini Hari
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Sumatera Barat Marselina Budiningsih, langsung mengelar rapat tertutup dengan Kalapas Herdianto dan Kapolresta Bukittinggi terkait 22 penghuni Lapas Bukittinggi Kelas IIA Bukittinggi yang diduga keracunan Rabu (30/4/2025) malam.
Marselina Budiningsih tiba di Lapas Bukittinggi, Kamis (1/5/2025) dini hari sekitar pukul 00:10 WIB dini hari.
Kakanwil langsung memasuki ruangan Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Herdianto.
Tampak Kakanwil didampingi sejumlah orang langsung masuk melalui pintu utama dan menuju ruangan Kalapas.
Sebelum Kakanwil, Rabu tengah malam sekitar pukul 22:30 WIB, juga sudah tiba di Lapas Bukittinggi yang berada di Biaro IV Angkek Canduang ini Kalapas dan Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.
Jarak kedatangan antara Kalapas dan Kapolresta Bukittinggi pun tidak terlalu lama.
Kapolres Bukittinggi yang tiba bersama tim Inafis langsung masuk ke ruangan dan belum mau memberi komentar.
Sementara Kalapas yang tiba lebih awal juga tidak mau berkata banyak.
Pihak Lapas Kelas IIA Bukittinggi belum memberikan informasi pasti terkait 22 orang warga binaan yang diduga keracunan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Achmad Mochtar, Rabu (30/4/2025).
Kapala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Bukittinggi Herdianto yang TribunPadang.com temui di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Rabu malam, enggan berbicara banyak.
Saat ditanya terkait narapidana yang keracunan, Herdianto belum memberikan informasi pasti.
Ia tidak berani menjawab, dan menyebut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pas Sumatera Barat yang akan memberikan keterangan.
"Saya belum berani menjawab, apakah ini diduga keracunan atau tidak. Nanti Ibu Kakanwil saja yang menjelaskan," ungkap Herdianto.
Kendati demikian, Kalapas Kelas IIA Bukittinggi itu membenarkan terkait narapidana yang dirawat di RSUD Achmad Mochtar.
"Iya, tapi lebih lengkapnya kita tunggu ibu Kakanwil," sebutnya.
"Besok kita rilis secara bersama-sama," sambung Herdianto.
Setelah Herdianto memberikan keterangan, 5 menit kemudian Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati juga tiba di Lapas Kelas IIA Bukittinggi.
Ia langsung masuk ke dalam lapas sembari menyalami wartawan yang sudah menunggu di luar.
Mereka kemudian, melakukan rapat internal di dalam ruangan terkait narapidana yang diduga keracunan tersebut. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)
Kakanwil Ditgen Pemasyarakatan Sumbar: Sejumlah Pejabat Lapas Bukittinggi Telah Dialih Tugaskan |
![]() |
---|
Update Keracunan di Lapas Bukittinggi, CCTV Tidak Berfungsi Saat Warga Binaan Teguk Minuman Oplosan |
![]() |
---|
Narapidana Lapas Bukittinggi Keracunan Akibat Minuman Oplosan, Polisi: Terjadi Saat Peringati Ultah |
![]() |
---|
Polresta Bukittinggi Selidiki Kasus 23 Napi Keracunan Minuman Oplosan, 24 Saksi Telah Diperiksa |
![]() |
---|
Polisi Sesalkan Baru Dapat Info Tambahan Korban Tewas Oplosan di Lapas Bukittinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.