Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Gunung Marapi Kembali Erupsi & Dinas Pertanian Sijunjung Berikan Solusi Hama Wereng

Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali

Editor: Mona Triana
PGA Marapi
Visualisasi Gunung Marapi dari Pos PGA Bukittinggi, Jumat (16/2/2024). 

Ia menceritakan hama wereng mengakibatkan gagal panen yang biasanya panen 30 karung, sekarang pun tak sampai satu karung.

“Yaa gimana lagi ini sudah musibah hama wereng melanda mengakibatkan padi hangus seperti kena racun tidak bisa di panen,” jelasnya.

Dikatakannya, hama ini menyerang ketika awal menanam padi yang tak tumbuh semestinya.

Seharusnya padi yang ditanam sebulan akan tampak tumbuh tapi kalau sudah terkena hama ini proses pertumbuhan tergganggu.

“Saat padi baru terkena hama wereng saya atasi dengan memasukkan itik ke dalam sawah akhirnya padi itu tumbuh tampak sehat namun tak bertahan lama ketika sudah berbuah hama pun kembali menyerang,” jelasnya.

Yetri sudah memberikan obat untuk mengatasi hama wereng seperti obat alami sampai menggunakan peptisida namun tak berhasil.

Penyuluh pertanian setempat pun ikut memantau dan memberikan obat tapi  belum membuahkan hasil.

“Yaa ini sudah musibah saya cuma bisa pasrah pada Tuhan tak ada yang bisa di panen bahkan sapi pun tak mau memakan daun padi yang terkena wereng,” ucapnya sambil menghela nafas disertai air mata berlinang.

Hal senada juga dikatakan Desi Arita, petani Nagari Padang Laweh, ia mengatakan saat panen padi yang terkena wereng di dalamnya tak seperti beras melainkan seperti tepung.

“Semua padi yang terkena wereng tidak bisa dimakan, sebenarnya kalau padi ini panen beras yang dihasilkan sangat bagus,” ucap Desi.

Desi menuturkan bibit padi yang ia pakai yakni Bujang Merantau, itu merupakan bibit yang termasuk kualitas unggul tapi malah disukai oleh wereng.

Berbeda dengan bibit Srikandi yang kualitas beras kurang bagus tapi tahan terhadap hama wereng.

Lanjutnya, kata dia masyarakat Padang Laweh biasa terkenal dengan tradisi bakua adat yang masih terjaga apalagi untuk mengatasi hama yang ada di sawah, biasa memakai obat tradisional atau dari alam.

“Berbagai macam obat tradisional sudah diberikan mulai dari daun jeruk dan daun lainnya namun tidak berhasil dicoba pakai obat pestisida juga tak ada harapan,” jelasnya.

Sementara itu Halima, Petani Nagari Tanjung juga mengatakan permasalahan yang sama yakni hama wereng.

Halima mengatakan sebulan padi yang baru ditanam sudah terkena hama hingga tumbuh tak merata.

“Harap padi panen dengan baik sebulan saja sudah tak tumbuh karna hama, padahal ini harapan satu-satunya buat makan,” ucapnya.

Ia mengungkapkan ketika gagal panen karena hama itu tentu akan membeli beras buat makan apalagi harga beras sekarang mahal.

“Jika beras yang bagus mahal,karena dana kurang, yaa terpaksa beli beras yang kurang bagus, yang penting makan,” katanya.

Halima tentu tidak mau gagal panen. Sedari awal dirinya sudah memberikan obat pada tanaman padinya.

Dia juga sudah minta saran pada teman dan tempat jual obat padi untuk mengatasi hama ini.

“Ada kata teman saya untuk mengatasi hama wereng ini dengan menggunakan pewangi pakaian serperti Molto atau Rinso,” jelasnya.

Setelah mengetahui hal itu Halima ingin mencoba tapi sekarang musim hujan tentu proses penyemprotan padi terganggu.

Halima tak bisa berbuat banyak yang penting berusaha dan berdoa menyerahkan apapun hasilnya pada Tuhan. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved