Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Gunung Marapi Kembali Erupsi & Dinas Pertanian Sijunjung Berikan Solusi Hama Wereng

Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali

Editor: Mona Triana
PGA Marapi
Visualisasi Gunung Marapi dari Pos PGA Bukittinggi, Jumat (16/2/2024). 

Masyarakat mendapat pestisida yang terbaik jika pengelolaan dilakukan dengan benar sesuai aturan.

Lanjutnya, supaya tidak menyebarkan dengan cepat petani diharapkan selalu mengontrol sawah dengan baik dan terapkan apa yang telah disosialiasikan bagi kelompok tani.

Kelompok tani memiliki PPL yang akan terus mengontrol permasalahan yang terjadi kemudian jika gagal panen anggota kelompok tani bisa mengurus Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Sebaiknya setiap kelompok tani mengurus AUTP sebelum masa tanam untuk mengatasi gagal panen, AUTP bisa mengganti kerugian gagal panen satu hektare dapat kira-kira RP. 6 juta,” jelasnya.

Pembayaran AUTP hanya Rp36 Ribu per hektare, kemudian warga gagal panen akan diutamakan pemberian bibit.

Yuni juga mengatakan Nagari Tanjung Bonai Aur juga sempat terkena hama wereng tapi masih bisa dikendalikan karena kelompok tani mereka aktif.

Kelompok tani di sana selalu mengikuti aturan yang telah diberikan, hama wereng bisa diatasi jika pencegahan dilakukan dari awal.

Sekali lagi Yuni menekankan untuk tiap warga bergabung dalam kelompok tani supaya bisa terkontrol dengan baik dan sama-sama mengikuti aturan yang berlaku.

“Pembuatan kelompok tani tidak sulit serta memiliki banyak manfaat bagi petani yang bergabung,” pungkasnya.

Nestapa Petani Akibat Hama Wereng di Sijunjung

Hamparan sawah berwarna gelap kering terlihat sepanjang jalan di Jorong Sungai Gemiri, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Sijunjung, Kamis (15/2/2024).

Pantaun TribunPadang.com terlihat juga beberapa padi yang tak tumbuh seperti biasa tampak terkena racun.

Di antara padi yang menghitam tandus ada beberapa padi berwarna kuning namun dibiarkan tak dipanen.

Seorang perempuan berjalan di tepi sawah sambil membawa tongkat diketahui bernama Yetri Dewita, dia merupakan petani asal Nagari Padang Laweh.

Yetri mengatakan sawah yang menghitam serta tampak gersang diakibatkan hama wereng melanda beberapa daerah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved