Banjir di Pasaman
Dampak Banjir Bandang di Lubuk Sikaping Pasaman: 3 Jembatan Rusak, Jaringan PDAM Putus
Sedikitnya ada sekitar 167 unit rumah dan 181 Kepala Keluarga di Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman yang terdampak ...
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
Ia menjelaskan, bahwa lokasi hulu sungai yang diduga menjadi lokasi illegal logging ini berjarak sekitar dua hingga tiga kilometer dari pemukiman warga arah ke Bukittinggi.
“Lokasinya cukup dekat. Selama ini kita telah berkolaborasi dengan Dinas Kehutanan dalam hal pencegahan, namun karena keterbatasan personel, makanya hal ini belum maksimal bisa kita pantau,” ujarnya.
Ia menekankan, kepada oknum atau pelaku penebangan hutan atau pembukaan lahan di hulu sungai untuk segera menghentikan aktivitas tersebut sebelum nantinya terjadi bencana yang lebih besar.
“Kita imbau, sudahlah, kasihan masyarakat kita yang terdampak akibatnya. Banyak fasilitas umum kita juga yang rusak, aktivitas ekonomi masyarakat terganggu, begitu juga dengan jalannya kondusifitas keamanan di Kabupaten Pasaman ini,” imbuhnya.
Selama ini sebutnya, pemerintah daerah juga telah melaksanakan kegiatan penghijauan di daerah yang tandus sebagai langkah antisipasi kejadian seperti ini.
“Kita bersama-sama dengan pemerintah nagari terus mengajak untuk melakukan penghijauan atau penanaman pohon di daerah-daerah yang mengalami rawan longsor dan banjir,” ucapnya.

Baca juga: Pasca Banjir Bandang di Pasaman, Sejumlah Potongan Kayu Berserakan di Jalan dan Jembatan
Terakhir, ia mengajak kepada seluruh pihak untuk bahu-membahu dan bersama-sama dalam penanganan dampak bencana banjir ini agar situasi kembali pulih seperti biasa.
Sebelumnya banjir bandang menerjang ratusan rumah warga di Panapa, Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, terendam banjir, Minggu (3/12/2023).
Ketinggian air yang merendam mencapai setengah meter hingga satu meter. Sementara kondisi jalan utama dekat Pasar Lubuk Sikaping tidak bisa dilewati karena ketinggian air hingga pagi ini masih setinggi lutut orang dewasa.
“Banjir tadi malam masuk ke rumah kami dan menggenangi halaman dan jalan di sekitar sini. Karena memang curah hujan yang tinggi,” kata Altas Maulana, salah seorang warga setempat kepada TribunPadang.com, Minggu (3/12/2023).
Ia menyampaikan, banjir terjadi akibat meluapnya Batang (sungai) Panapa pada Sabtu (2/12/2023) malam, yang dipicu hujan deras sejak Sabtu (2/12/2023) sore.
Air sungai mulai melupa sekitar pukul 20.30 WIB dan perlahan-lahan air naik ke badan jalan. Puncaknya sekitar pukul 21.30 WIB air meluap hingga ke jalan dan masuk ke dalam rumah warga.
Ia mengatakan baru saat ini banjir begitu besar melanda Panapa, Lubuk Sikaping. Hal itu diduga karena adanya potongan-potongan kayu yang menutupi aliran sungai di Jembatan Sungai Panapa.
"Potongan kayu begitu banyak. Kayu besar juga menutupi aliran air di bawah jembatan sehingga air meluap ke atas dan merendam rumah warga," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pasaman, Alim Bazar saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya telah berada di lapangan untuk membersihkan material yang dibawa banjir.
“Saat ini kita sudah di lokasi menunggu alat berat dari PUPR Kabupaten. Kita bersihkan dulu material lumpur dan kayu yang dibawa banjir, baru nantinya kita menyisir rumah warga yang terdampak,” sebutnya.
Baca juga: Banjir Bandang yang Landa Lubuk Sikaping Pasaman Terjadi Malam Hari, Ketinggian Air Capai 1 Meter
Soal dampak banjir, Alim Bazar menyebut saat ini pihaknya masih mendatanya.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Rumah Warga Rusak Akibat Banjir di Pasaman Sumbar, Normalisasi Sungai Perlu Segera Dilakukan |
![]() |
---|
Banjir Subuh Hari di Nagari Lansek Kadok Pasaman, Puluhan Rumah Warga Terendam |
![]() |
---|
SMKN 1 Bonjol Pasaman Dihantam Banjir Akibat Luapan Sungai Alahan Panjang, Lima Ruangan Terendam |
![]() |
---|
7 Kecamatan Porak-poranda Dihantam Banjir, Pasaman Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari |
![]() |
---|
Tinjau Lokasi Bencana dari Pagi hingga Malam, Sabar AS: Kita Harus Hadir Saat Masyarakat Butuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.