Kasus Teroris
Densus 88 Tangkap Tersangka Teroris Bertugas Rekrut Anak-Anak, Satu Orang dari Agam Sumbar
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membongkar praktik keji perekrutan anak-anak oleh kelompok teroris.
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membongkar praktik keji perekrutan anak-anak oleh kelompok teroris.
Satuan khusus Polri ini menangkap total lima orang dewasa yang memanfaatkan ruang digital untuk menarik korban.
Densus 88 adalah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, yaitu satuan khusus kepolisian Indonesia yang bertugas menangani dan menanggulangi tindak pidana terorisme.
Satuan ini dibentuk pada tahun 2003 dan menjadi garda terdepan dalam operasi kontra-terorisme di Indonesia.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko memaparkan ada lima orang yang ditangkap.
Baca juga: Ular Masuk ke WC Rumah Warga di Bandar Buat, Damkar Padang Lakukan Evakuasi Pagi Hari
Para pelaku tersebut mengajak anak dan pelajar melalui media sosial, gim online, aplikasi pesan instan, dan situs tertutup untuk gabung dalam kelompok terorisme.
Brigjen Trunoyudo menyebut total lima orang dewasa yang terlibat dalam jaringan rekrutmen terhadap anak memanfaatkan ruang digital.
Ruang digital adalah lingkungan virtual di dunia maya yang diciptakan oleh teknologi informasi dan komunikasi, tempat orang dapat berinteraksi, bekerja, belajar, dan bertransaksi tanpa harus bertemu secara fisik.
"Penindakan terbaru dilakukan pada Senin 17 November 2025 dengan menangkap dua tersangka dewasa yang berperan sebagai perekrut dan pengendang komunikasi kelompok, kelompok pertama di Sumatera Barat dan kelompok kedua di wilayah Jawa Tengah," ucap Trunoyudo, dilansir Tribunnews.com, Selasa (18/11/2025).
Lima tersangka tersebut inisial FW alias YT (47) asal Medan, Sumatera Utara yang diamankan pada 5 Februari 2025.
Baca juga: Ramalan Zodiak Rabu, 19 November 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo
Kemudian tersangka LM (23) asal Banggai, Sulawesi Tengah, tersangka PP alias BBMS (37) asal Sleman, DIY ditangkap 22 September 2025.
Dua tersangka lagi yakni MSPO (18) asal Tegal, Jawa Tengah dan JJS alias BS (19) asal Agam, Sumatera Barat.
"Penangkapan dua tersangka melengkapi penindakan sebelumnya terhadap tiga tersangka lainnya yang dilakukan oleh Densus 88 pada 17 November 2025," tuturnya.
Trunoyudo menambahkan anak menjadi kelompok rentan yang dapat terpapar paham radikal. Hal ini dipicu berbagai faktor sosial seperti bullying, status sosial, hingga kondisi keluarga (broken home).
Berdasarkan catatan Densus 88 sekitar 110 anak usia 10–18 tahun di 23 provinsi yang diduga telah terekrut atau terpapar jaringan terorisme.
Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 37 November 2025: Berangkat dari Teluk Dalam ke Sibolga Malam Ini
| Lampung Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Porwanas dan HPN 2027 Mendatang, Terakhir 1993 Silam |
|
|---|
| Presiden Prabowo Bertekad Perbaiki Semua Sekolah di Indonesia: Pendidikan adalah Investasi |
|
|---|
| BMKG Sebut Potensi Banjir Rob Sumbar Meningkat dengan Ketinggian Pasang 1,4 Meter 18–21 November |
|
|---|
| Cornelius Stewart Siap Perkuat Semen Padang FC Lawan Persijap Jepara Usai Bela Timnas |
|
|---|
| Disbud Sumbar Hidupkan Musik Tradisional Lewat Parade Komposer Soundenai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/AKSI-TERORISME-SUdri-Brigjen-Tdd18112025.jpg)