Mahasiswa Tolak Gubernur

Mahasiswa UIN Bukittinggi Orasi tentang PSN Air Bangis saat PBAK, Pimpinan Kampus Minta Maaf

Pimpinan Kampus UIN Sjech Djamil Djambek Bukittinggi meminta maaf terkait aksi orasi mahasiswa di hadapan Gubernur Sumbar. Diketahui, aksi orasi ter..

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Gedung Rektorat UIN Bukittinggi. Pimpinan Kampus UIN Sjech Djamil Djambek Bukittinggi meminta maaf terkait aksi orasi mahasiswa di hadapan Gubernur Sumbar yang viral beberapa waktu lalu. 

Kedatangan Gubernur Sumbar ke UIN Bukittinggi ini, menurut Hendra Nasrul, sebagai bentuk motivasi dan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa baru.

"Gubernur kita undang, untuk pemberian kuliah bagi mahasiswa mahasiswa baru melalui ajang Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK)," pungkas Hendra Nasrul.

Aksi Solidaritas untuk Air Bangis

Presma Dema UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan aksi penolakan itu.

"Kejadian sekitar pukul tiga sore, Pak Gubernur tidak jadi menyampaikan materi, beliau langsung balik kanan ke Padang," ujarnya.

Ia mengatakan, mahasiswa menolak Mahyeldi memberikan materi karena persoalan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Pasaman Barat tidak kunjung diselesaikan.

"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Sumbar Sayangkan Aksi Demo Gubernur di UIN Bukittinggi, Harusnya Bicarakan Baik-baik

Zaki menuturkan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar karena mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.

Bahkan, kata dia, saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat.

Zaki menyebut secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.

Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.

"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujar Zaki.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved