Kabupaten Agam
Ikan Mati di Keramba Jaring Apung Danau Maninjau, Pemkab Agam Imbau Pembudidaya Kurangi Padat Tebar
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan mengimbau agar pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau mengurangi padat tebar.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan mengimbau agar pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau mengurangi padat tebar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Rosva Deswira mengatakan, saat ini pembudidaya ikan KJA harus memperhatikan beberapa faktor dalam melakukan pembudidayaan. Terlebih saat ini angka kematian benih ikan di Danau Maninjau terbilang tinggi.
"Kami harap pembudidaya bisa memperhatikan daya dukung danau Maninjau sebelum melakukan aktivitas budidaya," terangnya.
Baca juga: Tingkat Kematian Ikan Tinggi Akibat Kualitas Air Danau Maninjau Semakin Memburuk
Ia menjelaskan, tingginya mortalitas (kematian) benih ikan dalam KJA disebabkan oleh beberapa faktor.
Di antaranya faktor alam atau lingkungan dan faktor benih itu sendiri.
"Faktor alam ini ialah kualitas air danau yang sudah semakin memburuk," jelasnya.
Kualitas air memburuk ditandai dengan warna air yang selalu hijau, serta masih sering terjadi badai di sekitar danau.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pembalikan massa air (upwelling) sehingga sedimen kotoran ikan dan sisa pakan ikan yang tinggi kandungan amonianya naik ke permukaan.
Baca juga: Pemkab Agam Bantah Ikan Mati Massal di Maninjau, Simak Penjelasannya
Sementara, faktor benih antara lain ialah kualitas indukan benih ikan yang mulai menurun, karena mayoritas induk ikan yang digunakan sudah bukan induk unggul lagi.
"Jadi kami harap pembudidaya bisa mengurangi padat tebar, memberikan pakan ikan dengan jumlah yang dengan sesuai kebutuhan ikan," ujarnya.
Melalui upaya itu ia berharap, perlahan-lahan jumlah KJA di Danau Maninjau berkurang. Sehingga mencapai batas maksimal yang diperbolehkan, bukan malah menambahnya.
Di sisi lain, terkait dengan faktor menurunnya kualitas induk/benih ikan, secara bertahap pihaknya sedang mengupayakan sejumlah solusi.
"Untuk pembenihan ini kami akan melakukan pembinaan penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan penyediaan calon induk ikan unggul dari APBD dan APBN," tuturnya. (TribunPadang.com/Rahmat Panji)
Sudah Makan Korban, Kecelakaan Sering Terjadi Dekat Jembatan Darurat Bukik Batabuah Agam |
![]() |
---|
Pembangunan Jembatan di Bukik Batabuah Belum Ada Kepastian, Ketua LPMN Segera Bertemu Gubernur |
![]() |
---|
Warga Bukik Batabuah Kecewa Jembatan Permanen Tak Kunjung Dibangun Pasca Galodo di Agam |
![]() |
---|
Dinilai Vital, Wali Nagari Bukik Batabuah Agam Minta Jembatan Darurat Segera Dibangun Permanen |
![]() |
---|
Gubernur Sumbar Belum Tuntaskan Janji? Jembatan Darurat Akibat Galodo Masih Dipakai di Agam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.