Kota Solok

Kesaksian Putra saat Hujan Badai Terjang Kota Solok, Menerbangkan Atap Kios Pangkas Rambut Miliknya

"Setelah angin mulai tenang, saya keluar melihat atap kedai saya sudah tidak ada. Lantai sudah basah, hanya tinggal plafon saja," ujarnya.

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi
DAMPAK ANGIN KENCANG- Penampakan kondisi bangunan pangkas rambut yang mengalami kerusakan akibat hujan disertai angin kencang di Jalan Lubuk Sikarah, Sinapa Piliang, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat, Senin (6/10/2025). Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Solok, Sumatera Barat pada Minggu (5/10/2025) sore, sehingga menyebabkan sejumlah kerusakan di berbagai titik. Akibatnya banyak rumah warga yang rusak tertimpa pohon, atap hilang akibat angin kencang serta air masuk ke dalam rumah karena atap alami kebocoran. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Solok, Sumatera Barat pada Minggu (5/10/2025) sore, sehingga menyebabkan sejumlah kerusakan di berbagai titik.

Akibatnya banyak rumah warga yang rusak tertimpa pohon, atap hilang akibat angin kencang serta air masuk ke dalam rumah karena atap alami kebocoran.

Hal tersebut juga dialami oleh seorang tukang pangkas rambut bernama Putra.

Dimana hujan beserta angin kencang melanda membuat tempat usahanya mengalami kerusakan.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Inpres Sijunjung Bertahan Rp17.500 per Kg, Naik Rp500 dari Minggu Lalu

Kepada TribunPadang.com, Putra menceritakan pengalaman mencekam saat hujan beserta angin kencang melanda Kota Solok.

Dirinya menyebut, saat kejadian ia sedang melayani pelanggan.

"Kejadian terjadi sore hari. Awalnya hujan seperti biasa, namun sekitar pukul 16.00 WIB, angin tiba-tiba kencang dan membuat air masuk ke dalam kedai pangkas rambut saya," katanya, Senin (6/10/2025).

Putra menyebut, pasca air masuk dirinya langsung menutup teralis agar bisa berlindung dan masuk ke dalam ruangan tempat dirinya beristirahat biasanya.

Baca juga: BMKG Ungkap Fenomena IOD dan Awan Cumulonimbus Picu Cuaca Ekstrem di Sumbar

"Angin sangat kencang. Atap terus berbunyi bahkan air juga sudah mulai masuk ke dalam kedai saya beberapa menit setelah teralisnya saya tutup," ujar Putra.

Ia mengaku kejadian angin kencang berlangsung cukup lama, sekitar 20 menit ia bersembunyi di dalam kedainya.

"Setelah angin mulai tenang, saya keluar melihat atap kedai saya sudah tidak ada. Lantai sudah basah, hanya tinggal plafon saja," ujarnya.

Putra menyebut bahwa dirinya baru menempati kedai sekarang sekitar tiga bulan pasca ia kontrak.

"Baru kali ini saya merasakan kejadian seperti ini di Kota Solok. Secara materi jelas alami kerugian, bahkan seperempat dari modal saja belum balik," sebut Putra.

Saat ini Putra hanya bisa membersihkan sekitar kedainya menjelang bisa diperbaiki kembali.

"Semoga ada bantuan untuk kami yang terdampak dari pemerintah," pungkasnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved