Kasus Tanpa Kewarganegaraan di Sumbar

Setelah Berbagai Pihak Temui di Imigrasi Agam, Zahira Kembali Minta Presiden Tidak Deportasi Ibunya

ia kembali meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tidak mendeportasi ibuny

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
STATUS TANPA KEWARGANEGARAAN: Zahira, anak WNA didetensi di Imigrasi Agam saat ditemui di kediaman atasan ibunya di Situjuah Batua, Kecamatan Situjuan Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (6/10/2025). Ia kembali meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tidak mendeportasi ibunya. 

TRIBUNPADANG.COM, LIMAPULUH KOTA - Anak Nur Amira, Warga Negara Asing (WNA) yang didetensi du Imigrasi Agam minta Presiden Prabowo Subianto tidak mendeportasi ibunya.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Zahira, anak WNA didetensi di Imigrasi Agam, Senin (6/10/2025).

Setelah berbagai pihak yang sudah mengunjungi Nur Amira maupun anaknya Zahira, seperti Ombudsman, Komnas HAM Sumbar, Anggota Komisi XIII DPR RI tidak kunjung memberikan solusi agar ibunya tidak dideportasi bagi Zahira.

Untuk itu, ia kembali meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tidak mendeportasi ibunya.

"Saya berharap kepada Presiden Prabowo Subianto agar jangan mendeportasi mama saya," kata Zahira.

Baca juga: Cuti Sekolah 10 Hari Demi Mengurus Ibu di Didetensi di Imigrasi Agam, Zahira Ujian Susulan Besok

Ia beralasan bahwa ibunya sudah pernah dideportasi pada bulan Oktober 2024 lalu, namun datanya sebagai negara asalnya yaiti Malaysia tidak ditemukan.

"Pada deportasi awal tahun 2024, data mama saya tidak ditemukan. Pihak imigrasi Malaysia mengembalikan lagi mama saya ke Indonedia dengan SPLP," terangnya.

"Saat sekarang pihak Imigrasi Agam memproses lagi mama saya untuk dideportasi ke Malaysia lantaran masih dianggap WNA," sambung Zahira.

Ia mengaku takut apabila ibunya kembali dideportasi dan akan mendapati hal yang sama.

"Saya hanya berdua di sini bersama mama, nanti pas dipulangkan ke Malaysia, takutnya data yang tidak ditemukan belum ada kejelasan. Tentu mama saya akan luntang-lantung," pungkasnya.

"Takutnya, mama saya tidak tahu harus apa di sana dan tidak ada kerjaan, nanti ditangkap dan dipenjara seumur hidup. Saya berharap mama tidak dideportasi lagi," tambahnya.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved