Nurani Perempuan: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Rentan Terjadi pada Usia 1 hingga 18 Tahun
Kondisi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumbar cukup mengkhawatirkan. Setidaknya, ada 41 korban yang mengalami kekerasan dan itu berada di r
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kondisi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumbar cukup mengkhawatirkan.
Setidaknya, ada 41 korban yang mengalami kekerasan dan itu berada di rentang usia 1 hingga 18 tahun.
Lalu, dilanjutkan usia 31-40 tahun (25 korban), usia 19-30 tahun (24 korban), usia 41-50 tahun (5 korban), dan usia 51-60 tahun (3 korban).
• Catatan Tahunan Nurani Perempuan:Ada 105 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Sepanjang 2019 di Sumbar
• Nurani Perempuan dan Jaringan Peduli Perempuan Galang Petisi, Bebaskan NN Pelaku Prostitusi
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Nurani Perempuan-Woman Crisis Center (WCC), Rahmi Meri Yanti mengatakan, kekerasan tersebut dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Ia mengatakan, banyak hal yang melatarbelakangi pelaku melakukan kekerasan tersebut.
Kata Rahmi Meri Yanti, pelaku juga mengalami kekerasan di masa lalu.
• Nurani Perempuan Ungkap Anak Usia 3,5 hingga 16 Tahun Paling Banyak Jadi Korban Kekerasan Seksual
• Aksi Komunitas Forum Nurani Perempuan Diwarnai Mars Padusi di Transmart Padang
"Misalnya, dia pernah menjadi korban kekerasan rumah tangga atau juga dia terjebak dengan persoalan-persoalan aplikasi di luar yang misalnya terkait pornografi atau penggunaan handphone yang tidak baik," ungkap Rahmi Meri Yanti.
Menurutnya, itu yang kemudian juga membuat otak pelaku ingin melakukan tindakan kekerasan dan menguasai tubuh perempuan.
• Aksi Diam Komunitas Nurani Perempuan, Diam Tapi Tetap Melakukan Aksi
• Peringatan Hari Perempuan Internasional di Padang, Komunitas Nurani Perempuan Lakukan Aksi Diam
Rahmi Meri Yanti mengatakan memang untuk usia korban 1 hingga 18 tahun itu usia kekerasan paling banyak.
Menurut dia, fungsi keluarga di situ justru menjadi PR bersama, bagaimana ke depan misalnya keluarga juga mendapatkan seperti apa pendidikan parenting yang baik, misalnya tidak hanya berpatokan ke sekolah saja.
Kata Meri, sekolah sudah memberi pendidikan, tapi kadang-kadang sekolah hanya mengikuti kurikulum yang ada.
• Catatan Tahunan Nurani Perempuan:Ada 105 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Sepanjang 2019 di Sumbar
• Tilap Rp 1,5 M Infak Masjid Raya Sumbar untuk Foya-foya, Oknum ASN Ternyata Cuma Pakai Motor Usang
Padahal, membangun karakter itu sangat penting bagi anak-anak.
Sehingga kemudian pembelajaran di rumah dengan sekolah sejalan.
Hal ini tentu akan mencegah terjadinya kekerasan dan mengatasi anak menjadi korban kekerasan.