Aksi Komunitas Forum Nurani Perempuan Diwarnai "Mars Padusi" di Transmart Padang
Komunitas Nurani Perempuan, memulai aksi dari kantornya -- berada di belakang Transmart Padang --- sambil
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Komunitas Nurani Perempuan, memulai aksi dari kantornya -- berada di belakang Transmart Padang --- sambil berjalan kaki ke tepi Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Mereka terlihat sembari membawa spanduk, dan tulisan-tulisannya guna menyuarakan hak perempuan saat aksi berlangsung pada Jumat (8/3/2019).
"Kami tidak bisa menutup mata, setiap hari kejadian demi kejadian terus meningkat, dalam waktu satu jam saja selalu adanya kejadian kekerasan terhadap perempuan dan juga kekerasan seksual," kata Kepala Komunitas Harapan Bundo, Devi Ariani, Jumat (8/3/2019).
Ia mengatakan, kegiatan rutin dari forumnya adalah pemberdayaan perempuan, diskusi rutin, dan sosialisasi masing-masing komunitas. Masing-masing komunitas punya 25 orang anggota.
"Dan, forum komunitas terdiri dari tujuh komunitas yang ada di wilayah kota Padang," ujar Devi Ariani.
Ia mengatakan, sekarang juga sudah banyak anggota dari laki-laki yang mendukung kegiatannya.
"Kami juga ada forum remaja, untuk mengkoodinir remaja. Karena banyaknya kasus narkoba, pelecehan seksual, dan perkawinan usia dini," ujar Devi Ariani.
Pada saat kegiatan akan berakhir, komunitas Nurani Perempuan menyanyikan; Mars Padusi secara bersama-sama sambil berdiri. Selanjutnya, mereka berjalan kembali ke kantor dengan berbaris.
Mars Padusi yang disenandungkan dalam aksinya membela korban kekerasan yang terjadi pada perempuan oleh Nurani Perempuan.
Berikut petikannya:
Mars Padusi
Ambo Seorang Padusi
Punyo banyak kawan-kawan
Kalau mengecek indak takuik-takuik
Ambo pambela padusi
Padusi... Padusi...
Mari awak lapangkan hati
Untuk manolong kawan padusi
Supayo labiah badayo
Badayo... Badayo...
Jiko padusi labiah badayo
Tenteram sejahtera lah kito...
Badayo... Badayo...
Jiko padusi labiah badayo
Tenteram sejahtera lah kito