Aksi Diam Komunitas Nurani Perempuan, Diam Tapi Tetap Melakukan Aksi

Laporan wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Peringatan Hari Perempuan Internasional, Nurani Perempuan bersama Forum Komunitas lainnya melakukan Aksi Diam, dalam mendukung RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Aksi Diam ini dilakukan di Jalan Khatib Sulaiman, di Depan Transmart Padang, Jumat (8/3/2019).

"Nurani Prempuan memilih cara diam karena sudah terlalu banyak dan sudah lelah kita bersuara keras dan lantang," kata Direktur Nurani Perempuan Yefri Heriana, kepada TribunPadang.com.

Yefri Heriana mengatakan, mungkin dengan diam dan tetap melakukan aksi itu menjadi lebih penting dilakukan bersama-sama.

"Diam bukan berarti harus diam, tetapi diam untuk strategi yang lebih baik," ujarnya.

• Tol Trans Sumatera di Lampung Telah Diresmikan, Apa Kabarnya Tol Padang-Pekanbaru?

• Raihlah Paket Umrah di Kota Padang Ajwa Tour & Travel Ongkosnya Mulai Rp 23,5 Juta

Ia juga mengatakan, kampanye diam dilakukan dalam rangka mengingatkan kembali negara agar segera menepati janji-janjinya dalam rangka perlindungan dan memberikan keadilan bagi perempuan korban kekerasan, khususnya kekerasan seksual.

"Kami bukan diam yang tidak melakulan apa-apa, karena ini adalah strategi untuk memastikan perempuan masih tetap bergerak memperjuangkan hak-hak perempuan yang hingga saat ini masih dalam penindasan", katanya.

Ia melanjutkan aksi ini bentuk merayakan keberhasilan yang telah dicapai dalam rangka pendampingan korban kekerasan.

"Dan, memberikan kondisi perempuan lebih baik. Sehingga perempuan bisa tetap berani," katanya.

Tujuan dari Nurani Perempuan adalah agar perempuan berani dalam melakuakan perlawanan ketika terjadi tindakan-tindakan yang yang melecehkan dan penindasan.

• Viral di Instagram, Begini Kehidupan Orangtua Bocah Tanpa Busana Berjalan Dibantu Tangan di Padang

• 7 Pusat Perbelanjaan di Kota Padang, Cristine Hakim Idea Park Menyediakan Kuliner Khas Minang

"Kami tetap bergerak memperjuangkan kehidupan perempuan agar lebih baik," katanya.

Ia juga mengatakan, komunitas ini juga bergerak untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan sebagai negara yang merdeka, dengan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"RUU penghapusan kekerasan seksual adalah rancangan yang perlu diberikan masukan. Kami memastikan setiap orang harus memberikan masukan", katanya.

(TribunPadang.com/Rezi Azwar)