Banjir di Padang Pariaman

4 Sungai Utama Padang Pariaman Meluap, Ratusan Rumah Terendam, Puluhan Hektare Lahan Rusak

Luapan empat sungai besar, termasuk Batang Anai dan Batang Ulakan, membuat permukiman dan fasilitas umum rusak berat.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Ist
BANJIR PADANG PARIAMAN - Petugas membantu evakuasi warga korban banjir di Nagari Kampuang Galapung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025). Luapan empat sungai besar, termasuk Batang Anai dan Batang Ulakan, membuat permukiman dan fasilitas umum rusak berat. 

Ringkasan Berita:
  • Ratusan rumah di Padang Pariaman terendam setelah hujan lebat memicu banjir besar
  • Akses utama warga putus, dua jembatan ambruk diterjang arus.
  • Longsor merusak sekolah dan menimbun badan jalan di beberapa nagari.
  • Lahan pertanian 93 hektare ikut terendam, irigasi rusak berat.
  • Tim terpadu dikerahkan, namun cuaca masih menghambat penanganan darurat.

 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN – Hujan lebat tanpa henti yang mengguyur Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat sejak Sabtu (22/11/2025) pukul 08.00 WIB hingga Minggu pagi (23/11/2025) telah memicu bencana hidrometeorologi masif, menyebabkan 11 kecamatan terdampak. 

Luapan empat sungai besar, termasuk Batang Anai dan Batang Ulakan, membuat permukiman dan fasilitas umum rusak berat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Emri Nurman, S.menjelaskan bahwa bencana ini telah merenggut kenyamanan dan keamanan ratusan keluarga.

"Kami mencatat, total 438 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan 438 unit rumah terendam banjir setinggi antara 30 hingga 100 sentimeter di 14 titik. Dua unit rumah bahkan mengalami kerusakan fisik. Kawasan terparah yang terdampak banjir melingkupi 7 kecamatan, termasuk Lubuak Aluang dan Batang Anai," ujar Emri Nurman, berdasarkan data terakhirnya pukul 17.00 WIB, Minggu (23/11/2025).

Dampak paling parah terasa pada fasilitas publik dan infrastruktur yang menjadi urat nadi mobilitas masyarakat.

Baca juga: BREAKING NEWS Petani Hanyut Ditelan Arus Sungai di Lengayang, BPBD Pesisir Selatan Lakukan Pencarian

Emri Nurman merinci kerusakan parah yang terjadi, Dua ruas jalan vital, rusak yang paling mengkhawatirkan adalah putusnya jalan utama dari depan RSUD Padang Pariaman menuju Polres, dan amblasnya Jalan Rabat Beton Korong Pasa Limau.

Lalu, Dua jembatan penghubung masyarakat putus total, yaitu Jembatan Kampuang Guci – Kampuang Tanjuang Nagari Kasang, dan Jembatan Pilubang menuju Batang Sariak Nagari Katapiang.

Bencana longsor tidak hanya merusak permukiman. Longsor juga merusak bangunan fasilitas Sekolah SDN 10 Batang Gasan.

Bencana ini juga menghantam mata pencaharian warga, dengan 93 hektar lahan pertanian terendam.

Selain itu, jaringan irigasi, seperti Bendungan Lubuak Sekoci dan Saluran Irigasi Saranggagak, juga rusak, mengancam masa tanam berikutnya.

Baca juga: Jadwal Acara Mentari TV Selasa 25 November 2025, Lengkap dengan Program Anak dan Hiburan Keluarga

Longsor di 4 kecamatan juga menimbun badan jalan di Korong Asam Pulau Nagari Anduriang dan Korong Alahan Panjang Nagari Sikucua Barat, menambah daftar panjang titik kritis yang harus segera ditangani.

Merespons krisis ini, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, didukung oleh 18 unsur tim terpadu melibatkan TNI, Polri, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, hingga relawan telah mengaktifkan penanganan darurat.

"Pemerintah Daerah telah turun langsung ke lapangan untuk meninjau dan memberikan bantuan darurat berupa nasi bungkus kepada para pengungsi. Satgas TRC PB BPBD fokus pada evakuasi korban dan assessment kerusakan. Di nagari-nagari, dapur umum telah didirikan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi," jelas Emri.

Namun, Emri Nurman menegaskan bahwa upaya pemulihan menghadapi tantangan besar, terutama karena kondisi cuaca terkini yang masih hujan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved