Banjir di Padang Pariaman
Padang Pariaman Lumpuh Dihantam Bencana, 11 Kecamatan Terendam Banjir hingga Longsor
Kabupaten Padang Pariaman porak-poranda dihantam bencana hidrometeorologi, berupa banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Ringkasan Berita:
- Banjir Padang Pariaman merendam 11 kecamatan dan 15 nagari setelah hujan lebat sejak Sabtu.
- Empat sungai meluap, 438 rumah terendam, akses jalan dan dua jembatan putus.
- Longsor muncul di lima titik dan merusak bangunan sekolah.
- BPBD masih mengevakuasi warga dan meminta alat berat serta logistik tambahan.
- Hujan masih turun dan menghambat penanganan di lapangan.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Kabupaten Padang Pariaman porak-poranda dihantam bencana hidrometeorologi, berupa banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, menyusul hujan lebat yang mengguyur tanpa henti sejak Sabtu pagi (22/11/2025) pukul 08.00 WIB hingga Minggu pagi (23/11/2025).
Total 11 kecamatan dan 15 nagari di Padang Pariaman dilaporkan terdampak parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Emri Nurman, menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem memicu meluapnya empat sungai utama.
Diantaranya, Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Tapakih, dan Batang Kamumuan, mengakibatkan banjir di 14 titik dengan ketinggian air rata-rata mencapai 30 hingga 100 sentimeter.
"Total rumah yang terendam mencapai 438 unit, berdampak pada 438 Kepala Keluarga. Selain itu, kami juga mencatat dua unit rumah mengalami kerusakan. Bencana ini juga menenggelamkan 93 hektare lahan pertanian," tutur Emri Nurman pada Senin (24/11/2025), seraya menambahkan bahwa timnya masih terus bekerja di lapangan.
Baca juga: Air Batang Ulakan Padang Pariaman Meluap Lagi, Warga Kampuang Galapuang Siaga Pagi Ini
Selain banjir, Padang Pariaman juga diterjang longsor di lima titik dan angin kencang di beberapa nagari.
Tanah longsor menimbun badan jalan di Korong Asam Pulau, Nagari Anduriang, serta di Korong Alahan Panjang, Nagari Sikucua Barat. Paling parah, fasilitas pendidikan juga ikut menjadi korban.
"Longsor telah merusak bangunan Sekolah SDN 10 Batang Gasan. Selain itu, infrastruktur vital lainnya juga mengalami kerusakan," tegas Emri.
Kerusakan infrastruktur yang tercatat antara lain dua ruas jalan rusak, termasuk putusnya jalan dari RSUD Padang Pariaman menuju Polres, dan amblasnya Jalan Rabat Beton Korong Pasa Limau.
Dua jembatan juga putus, yaitu Jembatan Kampuang Guci–Kampuang Tanjuang Nagari Kasang dan Jembatan Pilubang menuju Batang Sariak Nagari Katapiang.
Baca juga: Ranking 14 Nasional! Dharmasraya Tertinggi Serapan Anggaran di Sumbar
Kerusakan juga terjadi pada satu unit bendungan dan dua saluran irigasi.
Merespons kondisi darurat ini, Pemerintah Daerah Padang Pariaman, yang dipimpin langsung oleh Bupati dan Sekretaris Daerah, segera turun meninjau lokasi bencana dan memberikan bantuan darurat berupa nasi bungkus untuk para pengungsi.
"Saat ini, kami telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, melibatkan TNI, Polri, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, dan relawan. Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Kabupaten Padang Pariaman sedang fokus mengevakuasi korban dan melakukan pendataan," jelas Emri Nurman.
Sejumlah nagari telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban terdampak.
| Cuaca Ekstrem Padang Pariaman Picu Banjir dan Longsor di Tujuh Kecamatan |
|
|---|
| Banjir di Padang Pariaman Genangi Kampuang Galapuang, BPBD Evakuasi Ratusan Warga |
|
|---|
| Warga Padang Pariaman Minta Pemerintah Normalisasi Sungai Batang Ulakan untuk Atasi Banjir |
|
|---|
| KA Lembah Anai Telat 2 Jam Akibat Banjir Rendam Jalur Kereta Api di Padang Pariaman |
|
|---|
| Derita Warga Kampuang Galapuang Padang Pariaman: Banjir Menahun, Solusi Pemerintah Tak Ada |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/BANJIR-PADANG-PARIAd-Senin-24112025.jpg)