Kota Payakumbuh

Pemuda Asal Payakumbuh Sumbar, Raih Penghargaan dari UNESCO, Apple hingga NASA Usai Temukan Bug

Total 15 penghargaan berupa sertifikat diberikan oleh sistem pemerintahan Indonesia dan 1 kali dari NASA. Selebihnya pemajangan nama di situs.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/ Aditia Alfiki
HACKER MUDA- Aditia Alfiki, pemuda asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil mengharumkan nama kampung halamannya, pasca berhasil mencari bug atau cacat pada sistem Apple dan NASA pada Oktober 2025 lalu. Usai berhasil meretas ratusan sistem pemerintahan Indonesia hingga perusahaan luar negeri sejak ia tamat SMA tahun 2022, Adit ingin berkuliah di bidang cyber security. 
Ringkasan Berita:
  • Aditia Alfiki, pemuda asal Payakumbuh, berhasil menemukan ratusan bug pada sistem pemerintahan Indonesia serta perusahaan besar seperti Apple dan NASA, dan menerima sejumlah penghargaan atas laporannya.
  • Adit belajar cyber security sejak SMA secara daring dengan bimbingan kakaknya, dan memilih fokus mencari kelemahan sistem untuk dilaporkan.
  • Adit berkeinginan kuliah di Institute Teknologi Tangerang Selatan atau Universitas Guna Dharma, di bidang IT.

TRIBUNPADANG.COM, PAYAKUMBUH - Aditia Alfiki, pemuda asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil mengharumkan nama kampung halamannya, pasca berhasil mencari bug atau cacat pada sistem Apple dan NASA pada Oktober 2025 lalu.

Adit berhasil menemukan bug tersebut berkat keinginannya mengulik dua sistem perusahaan ternama tersebut.

Penemuan itu ia laporkan melalui email perusahaan dan dua perusahaan ternama tersebut memberikannya reward.

Berdasarkan keterangan Adit, ia sudah menggeluti bidang cyber security tersebut sejak menempuh pendidikan tingkat atas.

Baca juga: Hacker Serang Akun Google Bisnis Puluhan Hotel di Sumbar, Nomor Rekening Diganti

"Saya coba-coba belajar cyber security dari abang, teman dan komunitas ketika masih SMA, di akhir tahun 2021," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).

Kata Adit, sistem pembelajaran yang ia tempuh hanya secara daring, dengan dipandu oleh kakak kandungnya yang juga berprofesi sebagai cyber security.

Setelah ilmu itu matang dipelajari Adit pasca tamat SMA, ia mencoba mencari bug atau cacat pada sistem pemerintahan di Indonesia.

Kendati demikian, Adit langsung melaporkannya kepada instansi terkait dan mendapatkan penghargaan.

Baca juga: Samsung Ancam Dominasi Apple di Pasar Ponsel AS, Laporan Versi Canalys

Aditia Alfiki, pemuda asal Kota Payakumbuh 2 18/11/2025
PEMUDA BERPRESTASI- Aditia Alfiki, pemuda asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil mengharumkan nama kampung halamannya, pasca berhasil mencari bug atau cacat pada sistem Apple dan NASA pada Oktober 2025 lalu.

"Mulai dari sistem pemerintahan di Padang, Riau, Jawa dan lainnya," ucapnya.

Ia berbeda dengan hacker yang lainnya, Adit mengaku hanya berfokus mencari bug atau cacat pada sistem dan melaporkannya.

Tujuan Adit jelas, berharap bisa melanjutkan pendidikan tinggi dan bekerja di bidang cyber security.

"Saya ingin kuliah di jurusan IT, bahkan ingin bekerja di bidang cyber security," pungkasnya.

Baca juga: Kisah Inspiratif Alif Hijriah: Anak Kuli Bangunan Lulus ITB, Beli Rumah dan Umrahkan Sang Ibu

Adit mengaku, ia sudah berhasil mencari ratusan bug atau cacat pada sistem pemerintahan di Indonesia.

Tak hanya itu, bahkan sistem pemerintahan dua perusahaan ternama seperti Apple dan NASA juga berhasil ia temukan.

Alhasil kata Adit, ia diberikan penghargaan dan namanya dipampang pada sistem dua perusahaan ternama tersebut.

"Saya diberi penghargaan dari pemerintahan secara langsung, dari program bug bounty, hingga perusahaan luar negeri," sebutnya.

"Total 15 penghargaan berupa sertifikat diberikan oleh sistem pemerintahan Indonesia dan 1 kali dari NASA. Selebihnya pemajangan nama di situs," sambung Adit.

Diketahui, bug bounty merupakan platform tempat perusahaan menyediakan jasa bagi para hacker, untuk menguji keamanan sistemnya.

Jika para hacker berhasil menemukan bug atau cacat pada sistem, maka akan diberikan reward berupa uang, penghargaan dan pemajangan nama di situsnya.

Mencari Bug Perusahaan dari Luar Negeri

HACKER MUDA- Aditia Alfiki, pemuda asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil mengharumkan nama kampung halamannya, pasca berhasil mencari bug atau cacat pada sistem Apple dan NASA pada Oktober 2025 lalu.
HACKER MUDA- Aditia Alfiki, pemuda asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil mengharumkan nama kampung halamannya, pasca berhasil mencari bug atau cacat pada sistem Apple dan NASA pada Oktober 2025 lalu. (Dokumentasi/ Aditia Alfiki)

Adit Alfiki, pria kelahiran tahun 2022 itu mulai mencoba mencari bug perusahaan luar negeri seperti Crypto, UNESCO, Apple hingga NASA.

Terkait perusahaan antariksa dari Amerika tersebut, mulanya ia berhasil menemukan informasi sensitif terkait nomor telepon dan email pribadi karyawannya.

Tak berniat buruk, Adit langsung melaporkan penemuannya itu kepada perusahaan NASA.

Baca juga: KAI Divre II Sumbar Perkuat Komitmen Keselamatan Lewat Sertifikasi Seluruh Petugas Operasional

Berkat temuannya itu juga, perusahaan NASA memberikan penghargaan kepada Adit pasca ia melaporkannya.

"Setelah saya menemukan informasi tersebut dan melaporkannya pada Oktober 2025 lalu, saya diberi penghargaan pada tanggal 3 November 2025," terangnya.

Sama halnya dengan NASA, Adit juga mengaku berhasil mencari bug atau cacat sistem pada perusahaan Apple.

Kata Adit, bug yang ia temukan pada sistem Apple masih dalam kategori low atau rendah, tetapi berdampak pada kinerja perusahaan tersebut.

Baca juga: Hilirisasi Gambir Sumbar, Bupati Limapuluh Kota Terbang ke India Pelajari Pengelolaan

Perusahaan Apple juga langsung menghargai temuan dari cyber security asal Kota Payakumbuh itu.

Hingga puncaknya, nama Adit dipajang di situs Apple sebagai penemu bug pada perusahaannya.

"Sebagai ucapan terimakasih, nama saya dipajang di situs Apple," pungkasnya.

Temukan 4 Kali Bug di Perusahaan Apple

Pemuda tamatan SMA di Kota Payakumbuh ini, ternyata tak hanya sekali menemukan pada sistem perusahaan Apple, namun sudah tercatat empat kali.

Berdasarkan data hacker yang dipajang di situs Apple, nama Aditya Alfiki muncul di tahun 2024 dengan 48 deretan nama lainnya.

Nama Aditya, tercatat di urutan nomor 4 pada Oktober 2024, sebagai hacker yang berhasil mencari kelemahan sistem perusahaan ternama itu.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Sumbar Rabu 18 November 2025, Pagi-Malam Waspada Hujan Ringan hingga Lebat

"Sudah empat kali nama saya masuk di Apple," tutur pria berumur 23 tahun itu.

Selain itu, pada bulan Juni, September dan November 2025, nama Aditya Alfiki juga tercatat di situs tersebut dengan sederetan nama hacker lainnya.

Baca juga: FIF Group Simpang Empat Gandeng PMI Gelar Donor Darah

Berencana Masuk di Bagian Cyber TNI

Usai berhasil meretas ratusan sistem pemerintahan Indonesia hingga perusahaan luar negeri sejak ia tamat SMA tahun 2022, Adit ingin berkuliah di bidang cyber security.

Rencana itu sudah ia niatkan sejak lama, untuk memperdalam keahliannya di bidang IT tersebut.

Namun, sejak tamat, Adit mengaku tidak langsung melanjutkan pendidikannya, melainkan berfokus melatih kemahirannya.

Terhitung, ia sudah tamat SMA sekitar tiga tahun lamanya.

Baca juga: Peringati Hari Guru Nasional KKG Gugus II Lembah Segar Sawahlunto Gelar Lomba Kreativitas

"Saya rencana ingin kuliah di Institute Teknologi Tangerang Selatan atau Universitas Guna Dharma, di bidang IT," terangnya.

"Rencananya tahun ini atau tahun besok (2026), tapi saya berharap dapat beasiswa," pungkasnya.

Tak hanya sampai di situ, Adit juga berencana masuk di bagian cyber TNI.

Bukan tanpa alasan, keinginan masuk ke cyber TNI ujar Adit dikarenakan banyak alat canggih di instansi tersebut.

Baca juga: Aspila Lepaskan Dua ODGJ Dipasung Puluhan Tahun di Padang Pariaman, Kasus dan Nasib Berbeda

Selain itu, di instansi militer Indonesia itu, juga mencari pelaku cyber security.

Di sisi lain, di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, ancaman kejahatan juga banyak dan semakin beragam.

Niat itulah yang menguatkan Adit untuk mengejar cita-citanya hingga ke jenjang pendidikan tinggi dan menginginkan bekerja di instansi ternama.

"Di situ saya memikirkan menarik, dan peluangnya di cyber security juga tinggi," tambahnya.

Pilih Dunia Cyber Security daripada Bermain Game Online

Di balik sosok Aditya Alfiki, terdapat seorang ayah yang berhasil mendidik anaknya hingga mampu membuat keluarganya bangga.

Dia bernama Dedi Hendri.

Sosok yang mampu mengarahkan anaknya ke jalan kebaikan, bukan ke arah kriminalitas.

Dedi mengaku sudah membiarkan anaknya bermain warung internet semasa Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: Harga Tiket Persijap vs Semen Padang FC Mulai Rp60 Ribu untuk Laga 20 November 2025

Namun, Dedi selalu membatasi jam Aditya bermain.

Bahkan ia juga mengecek ke warnet, kegiatan apa yang ia lakukan di sana.

"Anak saya sudah hobi main warnet sejak SD, tidak melarangnya, malah menyuruh, namun dibatasi waktu bermainnya hanya dua jam," ungkap Dedi saat dikonfirmasi Tribunpadang.com.

Dedi mengaku, Aditya tidak bermain game online seperti anak-anak pada umumnya ketika berada di warnet.

Baca juga: Rektor ITB Langsung Jemput Devit Febriansyah ke Sumbar, Sejarah Baru Pertama Kali di Nagari Malalak

Fakta yang ditemukan oleh Dedi, anaknya hanya mengulik mengenai cyber security.

Takut anaknya terjerumus ke arah kriminal, Dedi lantas memperingatkan agar berada di jalan kebenaran.

"Saya ingatkan, jika itu hobinya, jangan berbuat kriminal, tapi kebaikan, dan dia menyetujuinya," sebut Dedi.

Tak sampai di situ, bahkan Dedi memfasilitasi anaknya peralatan teknologi seperti laptop dan jaringan mumpuni di rumahnya.

Tujuannya jelas, agar anaknya bisa dikontrol dan tidak merugikan pihak warnet, karena Aditya sering menguasai jaringan ketika di sana.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling di Lima Puluh Kota Rabu, 19 November 2025: Dijadwalkan di Mall Pelayanan Publik

"Pemilik warnet melapor kepada saya, jaringan lelet dan pelanggan lain heboh karena anak saya, mereka meminta anak saya tidak usah bermain di sana lagi. Untuk itu, saya belikan ia laptop dan pasang wifi di rumah, agar bisa melanjutkan hobinya," terangnya.

Sementara itu, di sisi lain, Dedi mengaku bangga dengan anaknya.

Sebab, anaknya bisa mengharumkan nama keluarga hingga kota kelahirannya yaitu Payakumbuh.

"Jujur saya merasa bangga karena anak saya bisa meraih prestasi, tapi selalu saya ingatkan untuk selalu di jalan kebenaran," tambahnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved