Siswa SMP Sawahlunto Tewas di Kelas

7 Fakta Kasus Siswa SMPN 7 Sawahlunto Tewas Tergantung: Keluarga Tolak Autopsi, Korban Dikenal Baik

Kematian tragis siswa SMPN 7 Sawahlunto berinisial BE (15) yang ditemukan tewas tergantung di ruang kelas pada Selasa (28/10/2025),

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
SISWA GANTUNG DIRI- Penampakan ruangan kelas SMPN 7 Sawahlunto, Sumatera Barat, yang diduga menjadi lokasi ditemukannya seorang siswa meninggal dunia diduga gantung diri, Rabu (29/10/2025). Lokasi kejadian sudah diberi garis polisi. 

“Tidak ada tanda kekerasan, baik secara fisik maupun indikasi kekerasan mental. Namun penyelidikan tetap kita lanjutkan untuk mengetahui motifnya,” jelas Kapolsek.

Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk teman sekelas dan guru Bimbingan Konseling (BK).

Baca juga: BRI Super League 2025/26 Catat 470 Ribu Penonton hingga Pekan-10, Laga Persib vs Persis Paling Ramai

4. Korban Dikenal Baik dan Tak Punya Masalah di Sekolah

Dari hasil keterangan sementara, korban dikenal berperilaku baik dan tidak memiliki masalah dengan teman maupun guru.

“BE anak yang sopan, rajin, dan tidak pernah terlibat masalah di sekolah. Sebelum meninggal, ia bahkan memimpin barisan saat upacara Sumpah Pemuda,” kata Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman.

Sudirman menegaskan tidak ada tanda-tanda korban mengalami perundungan di lingkungan sekolah.

5. Keluarga Kaget dan Tak Percaya BE Tega Mengakhiri Hidupnya

Ayah korban, Agus, mengaku sangat terkejut atas kepergian anaknya. Ia menyebut BE tidak memiliki masalah apa pun di rumah maupun di sekolah.

“Mendengar BE gantung diri, saya kaget dan lemas. Tidak ada masalah apa pun sebelumnya,” kata Agus.

Ia menjelaskan, anaknya dikenal rajin membantu orang tua dan tidak memiliki pacar.

BE bahkan sempat mengeluhkan ponselnya rusak sehari sebelum kejadian, namun tidak menunjukkan tanda-tanda aneh.

“Saya berharap penyebab kematian anak saya bisa terungkap dan tidak ada lagi anak yang bernasib sama,” ucapnya.

Baca juga: Dosen UNP Latih Guru dan Santri di Solok Sulap Limbah Tebu Jadi Pupuk Organik Cair

6. Pedagang Sekitar Sekolah Juga Mengenal BE Sebagai Anak Baik

Salah satu pedagang di sekitar sekolah, Eli, mengaku sering berinteraksi dengan korban. Menurutnya, BE adalah anak yang sopan dan suka membantu tanpa pamrih.

“Dia anak baik. Sebelum meninggal, BE sempat membantu memperbaiki pintu kedai saya,” ujar Eli.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved