Penelitian dan Pengabdian

Dosen UNP Latih Guru dan Santri di Solok Sulap Limbah Tebu Jadi Pupuk Organik Cair

Limbah tersebut selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal dan sering kali hanya dibakar, sehingga berpotensi mencemari lingkungan.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/UNP
PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Padang (UNP) saat memberikan penyuluhan kepada guru dan santri Pondok Pesantren Pertanian Syekh M. Muhsin di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (25/10/2025). Program ini merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang Pengabdian kepada masyarakat. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Tim Pengabdian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan kegiatan pengabdian di Pondok Pesantren Pertanian Syekh M. Muhsin, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada 25-26 Oktober 2025.

Tema pengabdian ini sendiri adalah “Pelatihan Biokonversi Limbah Tebu menjadi Pupuk Organik Cair: Solusi Kreatif untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Ekonomi Pondok Pesantren Pertanian Syekh M Muhsin”.

Kegiatan pengabdian Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dengan pendanaan tahun anggaran 2025 ini dilaksanakan oleh Ahadul Putra, M.Si sebagai ketua bersama Romy Dwipa Yamesa Away, M.Eng., Ph.D. dan Riski Gusri Utami, M.Sc. sebagai anggota, serta didukung oleh 3 orang mahasiswa Departemen Kimia UNP.

Pondok Pesantren Pertanian Syekh M Muhsin merupakan sekolah swasta berbasis sekolah pertanian yang mengandalkan hasil perkebunan sebagai sumber pendapatan untuk mendukung kegiatan operasional dan kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Guru PJOK di Padang Siaga Cedera, UNP Gelar Pelatihan P3K

PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Dosen Universitas Negeri Padang (UNP), Bali Yana Fitri, M.Pd., menjelaskan materi pembuatan pupuk organik cair (POC) kepada guru dan santri Pondok Pesantren Pertanian Syech M. Muhsin di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (25/10/2025).
PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Dosen Universitas Negeri Padang (UNP), Bali Yana Fitri, M.Pd., menjelaskan materi pembuatan pupuk organik cair (POC) kepada guru dan santri Pondok Pesantren Pertanian Syech M. Muhsin di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (25/10/2025). (Dokumentasi/UNP)

Namun, aktivitas pertanian di Pesantren juga menimbulkan berbagai masalah dan memerlukan solusi yang tepat. Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh besarnya volume limbah pertanian, terutama daun dan ampas tebu dari aktivitas pertanian dan produksi gula.

Limbah tersebut selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal dan sering kali hanya dibakar, sehingga berpotensi mencemari lingkungan.

Selain itu, harga pupuk kimia yang relatif mahal menyebabkan pesantren kesulitan memperoleh pupuk secara rutin.

Untuk menghemat biaya, pesantren kadang hanya menggunakan sekam bekas ayam potong, atau bahkan tidak menggunakan pupuk sama sekali, yang berakibat pada penurunan hasil panen.

Selain itu, ketergantungan pada pupuk kimia juga akan berdampak pada kesuburan tanah dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Program Saga Saja Plus Pemko Pariaman Raih Penghargaan dari UNP, Bukti Nyata Putus Rantai Kemiskinan

PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Guru dan santri Pondok Pesantren Pertanian Syech M. Muhsin antusias mengikuti praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) bersama tim dosen pengabdian Universitas Negeri Padang (UNP) di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (26/10/2025).
PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Guru dan santri Pondok Pesantren Pertanian Syech M. Muhsin antusias mengikuti praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) bersama tim dosen pengabdian Universitas Negeri Padang (UNP) di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (26/10/2025). (Dokumentasi/UNP)

Melihat kondisi tersebut, tim pengabdian UNP berinsiatif memberikan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah pertanian, khususnya ampas dan daun tebu sebagai bahan baku pembuatan Pupuk Organik Cair (POC).

“Kami ingin memberikan solusi praktis agar limbah pertanian dapat diubah menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia,” ujar Ahadul Putra, M.Si, selaku Ketua Tim Pengabdian.

Kegiatan penyuluhan dan praktek langsung pembuatan Pupuk Organik Cair diikuti oleh 30 orang guru dan santri.

Acara dibuka secara resmi oleh Pimpinan Pondok Pesantren, Ustad Afrianto, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada UNP, yang diwakili oleh tim pengabdian, atas kepedulian dan kontribusinya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Masyarakat pesantren.

“Kami berterima kasih kepada tim pengabdian UNP yang telah memilih pesantren kami sebagai mitra pelatihan. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan santri dan guru tentang pengelolaan limbah pertanian dan pentingnya pertanian berkelanjutan,” ujar Ustadz Afrianto.

Baca juga: Pengamat UNP: Perpindahan Anak Mahyeldi ke PSI Tanda Adanya Pergeseran Nilai di Tubuh PKS

PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Santri Pondok Pesantren Pertanian Syech M. Muhsin mencoba menggunakan alat yang digunakan pembuatan pupuk organik cair (POC) bersama tim pengabdian dosen Universitas Negeri Padang (UNP) di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (26/10/2025).
PENELITIAN DAN PENGABDIAN- Santri Pondok Pesantren Pertanian Syech M. Muhsin mencoba menggunakan alat yang digunakan pembuatan pupuk organik cair (POC) bersama tim pengabdian dosen Universitas Negeri Padang (UNP) di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (26/10/2025). (Dokumentasi/UNP)

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan keimanan melalui penyelamatan bumi dari kerusakan-kerusakan yang diperbuat manusia. Selain itu, kami berharap agar seluruh civitas pesantren memiliki keterampilan dalam pembuatan pupuk organik cair. Lebih lanjut, Pimpinan Pondok Pesantren mengharapkan kegiatan pengabdian ini dapat berlanjut pada masa yang akan datang,” tambahnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved