Karhutla di Lima Puluh Kota

Warga Rasakan Peningkatan Suhu Akibat Meluasnya Karhutla di Harau Lima Puluh Kota

Masyarakat Lubuak Limpato, Aldes Tian Joni, mengatakan bahwa akibat karhutla yang terus terjadi, cuaca di daerahnya menjadi panas dari biasanya.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
KARHUTLA SUMBAR- Penampakan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Masyarakat sebut suhu panas meningkat saat kebakaran hutan dan lahan. 

TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Warga yang tinggal di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) mulai merasakan adanya peningkatan suhu akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Diketahui bahwa terdapat banyak titik dari kejadian kebakaran yang terjadi di Jorong Lubuak Limpato, Payakumbuh.

Karhutla tersebut terjadi tepatnya di kawasan perbukitan dan dekat dengan lokasi homestay atau penginapan.

Kawasan perbukitan yang terbakar berjarak 16 kilometer dari Kota Payakumbuh.

Baca juga: Targetkan Predikat Kabupaten Informatif, Pemkab Solok Selatan Genjot Keterbukaan Informasi Publik

Jika menggunakan sepeda motor, dari Kota Payakumbuh akan menghabiskan waktu di perjalanan selama kurang lebih 28 menit saja.

Dari Kota Payakumbuh dan memasuki Kabupaten Lima Puluh Kota akan terlihat kepulan asap dari jalan raya.

Asap tersebut membumbung tinggi di area perbukitan.

Setelah memasuki gapura objek wisata Lembah Harau, akan terlihat dari sisi kiri dan kanan jalan bekas karhutla.

Baca juga: Karhutla di Lima Puluh Kota Sudah Berlangsung Seminggu, Polisi Kerahkan Mobil Water Cannon

Banyak arang maupun pohon terbakar dibberbagai perbukitan di sekitar kawasan objek wisata Lembah Harau tersebut.

Masyarakat Lubuak Limpato, Aldes Tian Joni, mengatakan bahwa akibat karhutla yang terus terjadi, cuaca di daerahnya menjadi panas dari biasanya.

"Memang, cuaca bertambah panas, ditambah juga akibat musim kemarau panjang," terangnya kepada Tribunpadang.com, Rabu (23/7/2025).

Ia mengungkapkan bahwa karhutla sudah berlangsung selama satu minggu menghanguskan kawasan lahan perbukitan.

"Sudah seminggu ini kebakaran yang terjadi," ucapnya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lapangan, tampak kobaran api sudah berhasil dipadamkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lima Puluh Kota yang ikut dibantu petugas kepolisian dan Manggala Agni dari Jambi.

Manggala Agni dibentuk sebagai pengendali kebakaran hutan dan lahan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Baca juga: BREAKING NEWS Karhutla di Harau Lima Puluh Kota Masih Belum Terkendali

KARHUTLA DI SUMBAR- Petugas saat melakukan pemadaman api yang membakar lahan di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Petugas kepolisian yang ikut membantu mengirimkan kendaraan water cannon.
KARHUTLA DI SUMBAR- Petugas saat melakukan pemadaman api yang membakar lahan di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Petugas kepolisian yang ikut membantu mengirimkan kendaraan water cannon. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)
Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved