Pemprov Sumbar

Gubernur Mahyeldi Bahas Penghargaan Buya Hamka dan Wisata Religi Maninjau

Gubernur Mahyeldi menerima audiensi Dato’ Ahmad Azzam, bahas penghargaan Buya Hamka dan pengembangan wisata religi Maninjau.

Editor: Emil Mahmud
FOTO DOKUMENTASI/ADPIM SUMBAR
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah berbincang dengan Presiden Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH) Dato’ Haji Ahmad Azam Ab Rahman saat audiensi di Istana Gubernuran Padang, Senin (10/11/2025). 

GUBERNUR Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menerima audiensi Dato’ Haji Ahmad Azam Ab Rahman, Presiden Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH), di Istana Gubernuran Padang, Senin (10/11/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Dato’ Ahmad Azzam yang juga Penasihat kepada Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Malaysia untuk urusan hubungan antarbangsa, hadir bersama rombongan sebanyak 25 orang.

Audiensi membahas sejumlah agenda penting, di antaranya penghargaan terhadap Buya Hamka di tingkat internasional, kerja sama sosial-budaya lintas negara, serta pengembangan potensi wisata religi di kawasan Maninjau.

Dato’ Ahmad Azzam menyebut Buya Hamka merupakan ulama besar yang dihormati di Malaysia. Pemikiran dan karya Buya Hamka, kata dia, menjadi rujukan di berbagai perguruan tinggi, seperti Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Universiti Kuala Lumpur (UNIKL), dan Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS).

“Malaysia memberikan penghargaan tinggi atas kontribusi Buya Hamka bagi dunia Islam dan peradaban Melayu,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Sambut Delegasi Malaysia, Bahas Penguatan Ekonomi dan Promosi Rendang

Selain itu, ia menilai potensi wisata sejarah dan religi di Maninjau yang berkaitan dengan Buya Hamka sangat menjanjikan, namun memerlukan dukungan infrastruktur dan fasilitas penginapan yang memadai.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi dan mengajak pihak Malaysia, terutama para perantau dan pelaku usaha, untuk berinvestasi di sektor pariwisata Sumbar, termasuk pembangunan hotel di sekitar Masjid dan Museum Buya Hamka.

“Pemprov Sumbar terbuka terhadap kolaborasi dan investasi di sektor wisata sejarah dan religi,” kata Mahyeldi.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam melestarikan warisan intelektual ulama Minangkabau.

Dalam pertemuan itu, turut dibahas tokoh-tokoh Minang lain yang berpengaruh di tingkat internasional. Dato’ Ahmad Azzam menekankan perlunya dokumentasi sejarah dan penghargaan terhadap kontribusi mereka.

Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sumatera Barat Kamis 13 November, Warga Waspada Cuaca Ekstrem

Mahyeldi menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai hal itu dapat memperkuat identitas serta hubungan lintas negara antara Sumbar dan Malaysia dalam semangat ukhuwah Islamiyah.

“Sumatera Barat dan Malaysia memiliki ikatan sejarah dan nilai keislaman yang kuat. Kerja sama pendidikan, sosial, dan kebudayaan harus terus ditingkatkan,” tutur Mahyeldi.

Di akhir pertemuan, Dato’ Ahmad Azzam menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Gubernur Mahyeldi dan menegaskan komitmen memperkuat kerja sama antara Malaysia dan Sumatera Barat di bidang pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan. (rls)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved