Musim Kemarau Sumbar
Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu
Ia beralasan, tomat tersebut harus mendapatkan cukup air agar tidak layu saat musim kemarau.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Tidak hanya itu, akibat kekeringan tersebut juga membuat hasil panen juga menurun.
Salah satu petani di Nagari Batu Taba, Fitriani, mengungkapkan hasil panen tomatnya berkurang drastis dari target yang semestinya.
"Sekarang hasil panen sekitar 300 kilogram," ungkapnya saat ditemui Tribunpadang.com di kebun tomat miliknya di Nagari Batu Taba.
Baca juga: Ingatkan Orang Tua Jadwal Imunisasi, Dinkes Dharmasraya Hadirkan Inovasi "Sumbar Rancak"

"Kalau musim hujan, hasil panen bisa mencapai 1 ton lebih," sambungnya.
Tidak hanya itu, Fitriani juga menjelaskan bahwa dampak kekeringan yang melanda juga berpengaruh terhadap ukuran tomat.
"Sekarang dapatnya cuma kecil-kecil, tidak seperti biasanya. Biasanya ukuran rata-ratanya hampir seperempat ons," bebernya.
Sama halnya dengan Fitriani lainnya, Rahmat Hidayat juga mengungkapkan hasil panen padinya juga berkurang saat musim kemarau.
"Biasanya bisa dapat 100 kilogram padi, namun sejak kekeringan hanya dapat setengahnya," sebutnya.
"Padi yang sudah terlanjur ditanam juga retak dan kering," tambahnya.
Baca juga: Cuaca Panas Tak Ganggu Lahan Pertanian di Padang, Yoice: Belum Ada Instruksi Menunda Masa Tanam
Sawah Petani Kering dan Retak-retak
Beberapa lahan perkebunan dan pertanian masyarakat di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), kekeringan akibat musim kemarau yang melanda.
Pantauan TribunPadang.com di lapangan, tampak tanah di lahan sawah masyarakat kering dan retak-retak hingga terbelah.
Namun, beberapa padi yang baru ditanam atau berumur sekitar satu bulan tetap tumbuh.
Kendati demikian, rumpun dan daun padi tersebut tampak menguning.
Tidak hanya padi, tanaman cabai petani juga tampak menyusut.
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan |
![]() |
---|
2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau |
![]() |
---|
Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
![]() |
---|
Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
![]() |
---|
Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.