Musim Kemarau Sumbar
Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning
Petani di Nagari Batu Taba, Rahmat Hidayat mengatakan, akibat musim kemarau yang melanda daerahnya, para petani kesulitan untuk ke sawah.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Beberapa lahan perkebunan dan pertanian masyarakat di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), kekeringan akibat musim kemarau yang melanda.
Pantauan TribunPadang.com di lapangan, tampak tanah di lahan sawah masyarakat kering dan retak-retak hingga terbelah.
Namun, beberapa padi yang baru ditanam atau berumur sekitar satu bulan tetap tumbuh.
Kendati demikian, rumpun dan daun padi tersebut tampak menguning.
Baca juga: Ingatkan Orang Tua Jadwal Imunisasi, Dinkes Dharmasraya Hadirkan Inovasi "Sumbar Rancak"
Tidak hanya padi, tanaman cabai petani juga tampak menyusut.
Daun-daunnya keriting dan batangnya sedikit layu.
Petani di Nagari Batu Taba, Rahmat Hidayat mengatakan, akibat musim kemarau yang melanda daerahnya, para petani kesulitan untuk ke sawah.
"Saya saat ini sedang membajak sawah, harus menunggu air selama dua hari agar mengairi lahan," ungkapnya, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Cuaca Panas Tak Ganggu Lahan Pertanian di Padang, Yoice: Belum Ada Instruksi Menunda Masa Tanam
Ia menjelaskan jika hanya mengandalkan sumber air dari irigasi, alirannya cukup kecil untuk bisa mengairi lahannya.
"Sumber airnya kecil, jadi kami bergantian dalam mengairi sawah," sebutnya.
Ia juga mengatakan bahwa musim kemarau juga berdampak pada hasil panen padinya.
"Kekeringan ini sangat berpengaruh terhadap para petani, hasil panen juga menyusut," tuturnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan |
![]() |
---|
2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau |
![]() |
---|
Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu |
![]() |
---|
Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
![]() |
---|
Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.