Musim Kemarau Sumbar
2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau
Hendra menyebut, sejumlah lahan pertanian masyarakat mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang melanda.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pihak Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menyebut musim kemarau yang melanda daerahnya menyebabkan banyak sawah petani kekeringan.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Nagari (Sekna) Batu Taba, Hendra, saat ditemui di kantornya, Selasa (22/7/2025).
Hendra menyebut, sejumlah lahan pertanian masyarakat mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang melanda.
"Kemungkinan akan terjadi gagal panen," ungkapnya.
Akibat kemarau yang terjadi, kata Hendra, debit air juga berkurang dan mulai menyusut.
Baca juga: Malaysia Jadi Negara Penyumbang Wisatawan Mancanegara Terbanyak ke Indonesia Sepanjang 2025
"Debit air di tidak ada atau menyusut saat kemarau," terangnya.
Ia menuturkan, terdapat dua titik sumber mata air yang digunakan petani untuk mengairi lahannya.
Lokasi pertama berada di Jorong Panca dan bernama Sungai Rantangan.
Satu titik lagi berlokasi di Jorong Surau Gadang, bernama Sungai Katiak.
"Sekarang sumber air di Sungai Rantangan kering akibat musim kemarau panjang ini," bebernya.
"Debit air di Sungai Katiak juga sangat jauh menyusut," sambungnya.
Baca juga: Miris! Siswa MTs di Kubu Raya Menangis karena Rapor Diduga Ditahan Akibat Tunggakan LKS Rp350 Ribu
Petani Harus Melakukan Penyiraman Tanaman Akibat Kemarau
Petani di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam mengaku harus menyiram pohon tomat sebanyak empat kali dalam waktu satu minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan petani di Nagari Batu Taba, Fitriani (54) saat didatangi Tribunpadang.com di kebun tomat miliknya, Selasa (22/7/2025).
Fitriani mengaku jika ia harus menyiram tanaman tomatnya agar tidak kekeringan.
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan |
![]() |
---|
Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu |
![]() |
---|
Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
![]() |
---|
Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
![]() |
---|
Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.