Musim Kemarau Sumbar
2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau
Hendra menyebut, sejumlah lahan pertanian masyarakat mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang melanda.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
"Seminggu harus disiram sebanyak empat kali saat musim kemarau ini," terangnya.
Ia beralasan, tomat tersebut harus mendapatkan cukup air agar tidak layu saat musim kemarau.

"Batang dan daun tomat saya banyak yang layu," sebutnya.
"Biasanya tidak perlu disiram, apalagi musim hujan," sambungnya.
Ia menyebut jika sudah merasakan musim kemarau sejak bulan Mei hingga Juli 2025.
"Kalau awal mulai kemarau, sudah saya rasakan sejak awal tomat ini ditanam pada bulan Maret 2025," terangnya.
Kata Fitriani, tidak hanya tomat, tanaman cabai miliknya juga mulai layu dan daunnya tampak keriting.
"Memang sangat butuh pasokan air, cabai yang saya tanam tidak kembang, batangnya juga kecil-kecil," pungkasnya.
"Tanah juga kering dan keras," tambahnya.
Baca juga: Kuota Haji Sumbar Berpeluang Berubah, BP Haji RI: Tak Lagi Berdasarkan Jumlah Penduduk
Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo
Sejumlah lahan pertanian dan perkebunan masyarakat mengalami kekeringan di Nagari Batu taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (22/7/2025).
Alhasil, akibat kekeringan yang melanda Sumbar khususnya di Nagari Batu Taba, sejumlah lahan masyarakat ikut terdampak.
Tidak hanya itu, akibat kekeringan tersebut juga membuat hasil panen juga menurun.
Salah satu petani di Nagari Batu Taba, Fitriani, mengungkapkan hasil panen tomatnya berkurang drastis dari target yang semestinya.

"Sekarang hasil panen sekitar 300 kilogram," ungkapnya saat ditemui Tribunpadang.com di kebun tomat miliknya di Nagari Batu Taba.
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan |
![]() |
---|
Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu |
![]() |
---|
Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
![]() |
---|
Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
![]() |
---|
Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.