Musim Kemarau Sumbar
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan
Kata Hendra, sebenarnya tidak di Nagari Batu Taba saja yang dilanda musim kemarau, tapi cakupannya sudah Sumatera Barat.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintahan Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), bakal menyelenggarakan salat Istisqa.
Diketahui, pelaksanaan salat sunah Istisqa untuk memohon kepada Tuhan agar diturunkan hujan.
Hal itu dilakukan lantaran sejumlah wilayah di Sumbar, khususnya di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam dilanda kekeringan berkepanjangan.
Lahan pertanian mengering dan sumber mata air masyarakat juga menyusut.
Menanggapi itu, Sekretaris Nagari (Sekna) Batu Taba, Hendra, mengatakan pemerintahan nagari akan menyelenggarakan salat sunat Istisqa pada Kamis (24/7/2025)
Baca juga: UNP Siap Jalin Kerja Sama dengan BP Haji RI, Berharap Libatkan Mahasiswa sebagai Pendamping
"Pelaksanaannya pada 24 Juli 2025 di Lapangan Batu Taba," ungkap Hendra saat ditemui di kantornya, Selasa (22/7/2025).
"Kita mohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan," sambungnya.
Sebelum pelaksanaan salat, Sekna Batu Taba juga meminta warga untuk terlebih dahulu berpuasa selama tiga hari.
"Kita mengimbau seluruh warga kita untuk ikut dan berharap hujan segera turun," ungkapnya.
Kata Hendra, sebenarnya tidak di Nagari Batu Taba saja yang dilanda musim kemarau, tapi cakupannya sudah Sumatera Barat.
"Beberapa daerah bahkan juga terjadi kebakaran hutan, seperti di Harau dan Solok," tambahnya.
Baca juga: 2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau
Petani Harus Melakukan Penyiraman Tanaman Akibat Kemarau
Petani di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam mengaku harus menyiram pohon tomat sebanyak empat kali dalam waktu satu minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan petani di Nagari Batu Taba, Fitriani (54) saat didatangi Tribunpadang.com di kebun tomat miliknya, Selasa (22/7/2025).
Fitriani mengaku jika ia harus menyiram tanaman tomatnya agar tidak kekeringan.
| 2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau |
|
|---|
| Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu |
|
|---|
| Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
|
|---|
| Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
|
|---|
| Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.