Musim Kemarau Sumbar
Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu
Ia beralasan, tomat tersebut harus mendapatkan cukup air agar tidak layu saat musim kemarau.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Petani di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam mengaku harus menyiram pohon tomat sebanyak empat kali dalam waktu satu minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan petani di Nagari Batu Taba, Fitriani (54) saat didatangi Tribunpadang.com di kebun tomat miliknya, Selasa (22/7/2025).
Fitriani mengaku jika ia harus menyiram tanaman tomatnya agar tidak kekeringan.
"Seminggu harus disiram sebanyak empat kali saat musim kemarau ini," terangnya.
Baca juga: Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar
Ia beralasan, tomat tersebut harus mendapatkan cukup air agar tidak layu saat musim kemarau.
"Batang dan daun tomat saya banyak yang layu," sebutnya.
"Biasanya tidak perlu disiram, apalagi musim hujan," sambungnya.
Ia menyebut jika sudah merasakan musim kemarau sejak bulan Mei hingga Juli 2025.
Baca juga: Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning
"Kalau awal mulai kemarau, sudah saya rasakan sejak awal tomat ini ditanam pada bulan Maret 2025," terangnya.
Kata Fitriani, tidak hanya tomat, tanaman cabai miliknya juga mulai layu dan daunnya tampak keriting.
"Memang sangat butuh pasokan air, cabai yang saya tanam tidak kembang, batangnya juga kecil-kecil," pungkasnya.
"Tanah juga kering dan keras," tambahnya.
Baca juga: Ingatkan Orang Tua Jadwal Imunisasi, Dinkes Dharmasraya Hadirkan Inovasi "Sumbar Rancak"
Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo
Sejumlah lahan pertanian dan perkebunan masyarakat mengalami kekeringan di Nagari Batu taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (22/7/2025).
Alhasil, akibat kekeringan yang melanda Sumbar khususnya di Nagari Batu Taba, sejumlah lahan masyarakat ikut terdampak.
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan |
![]() |
---|
2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau |
![]() |
---|
Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
![]() |
---|
Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
![]() |
---|
Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.