Gunung Kerinci Erupsi

PVMBG Rekam Getaran Tremor Gunung Kerinci, Masyarakat Dilarang Mendekat Radius 3 Km dari Kawah

(PVMBG) merekam peningkatan aktivitas Gunung Kerinci berupa getaran tremor, sehingga masyarakat dilarang mendekat ke puncak.

|
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
PVMBG
Tampilan visual Gunung Kerinci pada Jumat (12/1/2024). PVMBG merekam peningkatan aktivitas Gunung Kerinci berupa getaran tremor, sehingga masyarakat dilarang mendekat ke puncak. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam  peningkatan aktivitas Gunung Kerinci berupa getaran tremor, sehingga masyarakat dilarang mendekat ke puncak.

Diketahui, Gunung Kerinci yang masuk wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat ini berstatus Waspada (Level II) sejak 9 September 2007.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan perkembangan aktivitas Gunung Kerinci hingga 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB.

Dijelaskannya, pada tanggal 11 dan 12 Januari 2024 terekam Getaran Tremor menerus dengan amplitude maksimum 0,5-1 mm (dominan 0,5 mm. Kemunculan Getaran Tremor ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke permukaan.

"Namun hingga saat ini tidak teramati adanya perubahan visual terhadap tinggi dan warna hembusan gas dari puncak. Grafik RSAM menunjukkan fluktuasi pada pola stabil mengindikasikan tidak terekam gempa-gempa dengan energi besar," katanya lewat keterangan resmi, Sabtu (13/1/2024).

Baca juga: Pemko Padang Panjang Tiadakan Kegiatan Luar Ruangan Sekolah Antisipasi Dampak Erupsi Marapi

Pihaknya menduga saat ini aktivitas vulkanik masih berada pada reservoir magma dangkal.

Hendra menjelaskan, pengamatan visual ke arah puncak umumnya tertutup kabut, pada saat cuaca terang teramati kolom hembusan gas berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak. 

Warna hembusan gas menunjukkan dominasi uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan.

Selain itu, pengamatan kegempaan selama tanggal 1 hingga 13 Januari 2024 didominasi oleh Gempa Hembusan dengan jumlah fluktuatif dan tertinggi 50 kejadian pada tanggal 8 Januari 2024, sedangkan pada tanggal lainnya rata-rata 30 kejadian per hari.

"Gempa Vukanik Dalam terekam 3 kejadian dan Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 2 kejadian selama periode yang sama," jelasnya.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Kerinci dinilai masih tetap pada Level II (Waspada), dengan memberikan sejumlah rekomendasi.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Kapal Mati Mesin di Mentawai dan Erupsi Gunung Marapi Berdampak pada Pertanian

Rekomendasi yang diberikan yakni masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Kerinci.

"Hal ini terkait potensi bahaya hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi, erupsi abu, serta lontaran batuan di sekitar puncak/kawah yang dapat terjadi tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas," ujarnya.

Diteruskannya, masyarakat diminta mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak  terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci.

Selanjutnya mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved