Kota Pariaman
Kisah Sukses Suatril Pemilik Ladu Arai Pinang Ria, Pernah jadi Kernet hingga Penari Lintas
"Nasib tiada yang tahu," kata Suatril, Kepala Pemasaran sekaligus Pemilik Ladu Arai Pinang Ria, di Kota Pariaman, Sumatera Barat
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Masa awal ini berjalan lancar, rasa percaya pemilik toko yang selama ini ia jaga, menyanggupi untuk menjual Ladu buatan istrinya.
"Tahap awal itu, istri saya memproduksi dua bungkus tepung Ladu dibantu anak-anak, semua hasil produksi itu selalu habis," terangnya tersenyum mengenang kerja keras itu.
Selang beberapa bulan, permintaan Ladu terus meningkat. Dari dua bungkus tepung, produksinya meningkat jadi satu karton tepung.
Masa itu, membuat ayah empat anak tersebut meninggalkan pekerjaannya sebagai supervisor.
Kesehariannya bergelut dengan mobil, ia lepaskan. Sekarang ia fokus mengembangkan usaha Ladu milik keluarganya.
Baca juga: Kampung Perak Identik dengan Ladu Arai Pinang, Pengunjung Bawa Buah Tangan, Pulang ke Rumah
Pengalamannya sebagai sales hingga supervisor ia praktekan di usaha Ladu arai pinangnya. Produksi Ladu milik istrinya ia, pasarkan ke toko-toko menggunakan kendaraan roda dua.
"Jadi karena saya antarkan setiap hari, Ladunya semakin terkenal, sampai ada yang nanya, nama ladunya apa," jelasnya menjelaskan asal mula nama Ladu Arai Pinang Ria tahun 2017.
Ia memilih nama istrinya dalam usaha ini, karena memang istrinya yang memiliki peran besar dalam membuat Ladu.
Pada awal tahun 2018, usahanya terus berkembang, permintaan konsumen meningkat sampai dua karton tepung dalam sehari.
Tahun 2018 itu ia mulai memperkejakan warga setempat untuk produksi. Hasil produksi tidak hanya ia pasarkan ke toko-toko, tapi juga membuka toko sendiri di rumahnya.
Baca juga: Kampung Makanan Ringan Pusat Jajanan Tradisional Khas Kota Pariaman, Ada Ladu Arai Pinang

Sewaktu nama Ladu Arai Pinang Ria mulai mengudara, Suhatril dapat musibah. Tas pos pembawa ladunya dengan motor terbakar, sehingga pemasaran hanya fokus di tokonya dan media sosial.
Meski begitu, kondisi penjualan tetap meningkat. Suatril mulai terfikir memperbesar usahanya ini, ia meminjam uang melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI.
Ia mendapatkan suntikan dana sebanyak Rp 20 juta, dana itu ia gunakan untuk memperbesar tempat produksi ladunya.
Enam tahun perjalanan usahanya, Suatril sudah berhasil membangun rumah dan menyekolahkan anaknya sampai sarjana.
Produksi Ladunya bahkan pernah sampai 3.5 ton tepung dalam sebulan. Omsetnya bisa belasan juta sebulan.
Lima Peserta Bimbel Gratis dari Sekolah Dinas Pemko Pariaman Lolos TNI |
![]() |
---|
Kealpaan Pemko Pariaman, 4 Camaba IPB Hampir Gagal Kuliah Lewat Program Beasiswa Saga Saja Plus |
![]() |
---|
Ketua Tim Pansel Sekda Kota Pariaman Sakit, Proses Seleksi 4 Calon Jadi Tertunda |
![]() |
---|
Bukan Karena Temuan, Rekomendasi BPK Buat Disdikpora Hentikan Kucuran Dana Persikopa Pariaman |
![]() |
---|
Persikopa Terabaikan Akibat Polemik Pengurus dan Pendanaan, Wali Kota Pariaman Dipertanyakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.