Jalan Rusak di Sumbar

Nestapa Warga Nagari Pagadih Agam: Jalan Rusak hingga Bikin Harga Bahan Pokok Mahal

Ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih berlubang dan berlumpur saat hujan. Akibatnya, mobilitas warga dan perekonomian terganggu.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Kendaraan roda empat melintasi ruas Jalan Provinsi berlubang dan berlumpur di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (11/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih berlubang dan berlumpur saat hujan. Akibatnya, mobilitas warga dan perekonomian terganggu.

Pasalnya, ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) itu, juga menjadi penghubung antara dua kabupaten.

"Kondisi jalan yang tidak layak ini, membuat masyarakat kesulitan dan harga bahan pokok sering mahal di Nagari Pagadih ini," kata Mak Tuo Parida, seorang perempuan paruh baya di Pagadih kepada TribunPadang.com, Rabu (10/5/2023) lalu.

Parida meminta, pemerintah provinsi untuk serius dan benar-benar melihat kondisi serta kesulitan masyarakat di Nagari Pagadih akibat jalanan tak layak itu.

"Sudah bertahun-tahun Jalan Provinsi di Nagari Pagadih ini, tapi kondisinya tidak juga mulus, berlubang dan berlumpur. Lalu, jika hujan turun, genangan airnya itu memenuhi jalan seperti kolam ikan," terang Parida, perempuan kelahiran tahun 60-an itu.

Baca juga: Pj Bupati Muaro Jambi Minta ke Presiden Perbaiki Jalan Rusak, Alasan Anggaran Daerah Terbatas

Ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih, kata Parida, menghubungkan Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota. Jalan itu, biasa dilalui oleh para pedagang atau masyarakat sebagai jalur alternatif.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, di Nagari Pagadih itu terdapat sebuah pasar yang ramai dikunjungi setiap Jumat. Mayoritas para pembeli-pedagang bertransaksi hasil bumi serupa kulit manis dan cengkeh.

"Kalau jalannya tak layak, harga bahan dan ongkos pasti naik. Akhirnya nanti, masyarakat juga yang sulit. Padahal kami berada di ruas Jalan Provinsi, tapi kondisi jalannya begini-begini (berlubang) saja," terang Parida.

Bahkan, kata Parida, untuk ongkos angkut barang masuk ke Nagari Pagadih itu saja telah mahal dan melebihi batas normal. Hal ini, didasari oleh jalanan yang berbatu dan berlubang, akibatnya para sopir enggan mengantar barang ke Nagari Pagadih.

"Bensin harganya beda dengan tempat lain, di sini Rp14-15 ribu-an. Harga sewa mobil, harga bahan makanan juga. Bagaimana tidak mahal, mengangkut ke sini (Nagari Pagadih) kesusahan karena jalan berlubang," ungkap Parida.

Baca juga: Minim Penerangan di Ruas Jalan Provinsi, Warga Nagari Pagadih Agam Gelap Gulita di Malam Hari

TribunPadang.com juga membeli beberapa produk makanan dan minuman ringan yang dijual di warung-warung Nagari Pagadih. Memang, untuk selisih harga barang berkisar di Rp1-2 ribu-an.

Salah satunya, TribunPadang.com membeli suplemen minuman penambah tenaga yang di Kota Bukittinggi dijual seharga Rp8-9 ribu. Sementara di Nagari Pagadih dijual seharga Rp10 ribu.

Pemandangan di salah satu jalan di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/5/2023).
Pemandangan di salah satu jalan di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/5/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Derita Masyarakat Pagadih, Tanpa Aspal dan Sinyal

Pemerataan akses jaringan internet belum menyeluruh di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Salah satunya seperti di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam. Nagari itu menampung lima jorong (sekelas dusun) dengan total jiwa sebanyak 1990 orang.

Baca juga: Derita Warga Nagari Pagadih Agam, Berada di Blank Spot hingga Akses Jalan Tak Layak

TribunPadang.com menyusuri kawasan Nagari Pagadih itu, hampir menyeluruh daerah ini tak terjamah jaringan internet. Istilah ini sering dikenal dengan sebutan Blank Spot.

Kendati berjarak 42 kilometer dari Kota Bukittinggi, Nagari Pagadih bisa disebut adalah daerah yang bertolak belakang dengan kota itu.

Masyarakat di Nagari Pagadih, harus menempuh jalanan yang tak layak. Berkerikil dan berlumpur jika jalan di Nagari Pagadih digenangi air hujan.

Tak jarang, beberapa mobil pemerintahan yang berkunjung ke Nagari Pagadih, sering mogok dan harus didorong karena sulitnya medan jalan.

Kondisi ini, tentunya tambah membuat Nagari Pagadih semakin tertinggal dalam kemajuan dan pemerataan keadilan sosial di wilayah Sumbar.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Tiga Rumah di Pagadih Agam, Wali Nagari: Pemilik Sedang di Sawah

"Pada saat sekolah online waktu pandemi ini, para murid di Nagari Pagadih ini tidak bisa mengikutinya. Mereka hanya sekolah per minggu saja," kata Madrid, selaku tokoh pemuda di Nagari Pagadih, Rabu (10/5/2023).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com di Nagari Pagadih. Mayoritas masyarakat yang butuh akses internet harus membeli voucher WiFi.

Harganya voucher itu pun, dijual seharga Rp11 ribu untuk jaringan unlimited sehari pemakaian. Kondisi ini, tentunya sangat mahal dibanding daerah lain yang bisa membeli paket internet per bulan.

Bahkan, voucher yang dibeli itu pun, juga tak bisa dipakai untuk seluruh kawasan di Nagari Pagadih. Sebab, ada keterbatasan jarak frekuensi yang dipancarkan WiFi itu.

"Saat ini teknologi hampir menjamah seluruh pekerjaan dan informasi. Tentunya akses internet ini sangat diperlukan dan bisa membantu sekali jika pemerintah menyediakan towernya di Nagari Pagadih ini," ungkap Madrid.

Baca juga: 11 Menara Telekomunikasi Dibangun Tahun Ini, Berikut Nagari yang Masih Blank Spot di Kabupaten Solok

Blank Spot

Salah satunya itu di ruas Jalan Provinsi, berada di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com pada Rabu (10/5/2023), terlihat ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu tidak beraspal dengan layak.

Kerikil dan jalan berlubang hampir menjadi pemandangan yang lumrah jika melalui ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih tersebut.

Selain itu, jalan berlubang itu juga tampak dipenuhi genangan air berwarna coklat. Kemungkinan, genangan itu datang pasca hujan turun.

Panjang ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih yang tak layak dilalui itu, diperkirakan 7 hingga 9 kilometer. Membentang di puncak perbukitan Kecamatan Palupuh hingga tapal batas di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Baca juga: Berkerikil dan Berlumpur saat Hujan, Akses Jalan di Pagadih Agam Tak Layak Disebut Jalan Provinsi

Wali Nagari Pagadih, Aliwar mengatakan, ruas Jalan Provinsi yang berada di nagarinya itu, telah sering dikunjungi dan dicek oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov Sumbar).

Bahkan, kata Aliwar, beberapa anggota dewan pun pernah berkunjung dan merencanakan bakal diberikan dana pokok pikiran (pokir) untuk pembangunan jalan tersebut.

"Terakhir kunjungan pihak Pemprov Sumbar itu pada Jumat minggu lalu, diwakili Dinas PU Provinsi serta kontraktor dan Forkopimda lainnya, ada sekitar tiga mobil," kata Aliwar kepada TribunPadang.com, Rabu (10/5/2023).

"Harapan kita tentunya ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagadih ini segera diperbaiki dengan layak. Besar harapan masyarakat untuk segera jalan ini selesai," tambah Aliwar saat ditemui di Jorong Tigo Kampuang Pagadih.

Diketahui, Nagari Pagadih berada tak jauh dari Kota Bukittinggi. Hanya berjarak sekira 42 Kilometer, sementara untuk waktu tempuh mencapai dua jam perjalanan normal kendaraan roda dua.

Baca juga: Jalan Provinsi di Pagadih Palupuh Agam Rusak Parah, Wagub Sumbar: Saya Coba Cek

Kendati berada di ruas Jalan Provinsi, Nagari Pagadih bisa disebut tak layak dalam segi pembangunan jalan. Ketika TribunPadang.com singgah ke nagari itu, jalan yang beraspal itu hanya sebagian saja.

Bahkan, ada juga yang sudah dibeton juga, tapi tak sampai selesai. Terlihat pembangunan jalan ini tidak diurus dengan serius oleh pihak pemerintah provinsi.

Sekadar info, pada 21 Mei 2022 lalu, Gubernur Sumbar telah berkunjung ke Nagari Pagadih. Dia, menjanjikan bakal dibangun jalan yang layak di ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagadih itu.

Kunjungan itu juga turut diposting oleh media sosial youtube Kominfo Sumbar dengan judul perbaikan jalan provinsi di Pagadih. Statement Gubernur Sumbar yang berjanji membangun jalan itu dapat dilihat setelah menit ke 2 video tersebut.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved