Jalan Rusak di Sumbar

Minim Penerangan di Ruas Jalan Provinsi, Warga Nagari Pagadih Agam Gelap Gulita di Malam Hari

Berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota, membuat masyarakat Nagari Pagadih tidak mendapat akses yang adil di Sumatera Barat

|
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Pemandangan gelap gulita akibat tidak ada penerangan di salah satu ruas jalan provinsi di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Belum semua daerah mendapatkan fasilitas penerangan jalan yang layak di Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu seperti yang dirasakan oleh warga di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

Nagari yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota itu belum mendapat akses penerangan seperti lampu jalan.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, di Nagari Pagadih sangat minim penerangan lampu jalan. Padahal, kawasan itu disebut sebagai ruas Jalan Provinsi.

Selain minimnya penerangan, akses jalan di Nagari Pagadih juga masuk kategori tidak layak. Sebab, belum sepenuhnya memiliki aspal dan berlubang hingga digenangi air jika hujan turun.

Baca juga: Mengunjungi Daerah Terisolir Nagari Aie Luo Solok, Warga Sebut Jalan Mulus Tak Sampai 1 Kilometer

Tidak adanya penerangan saat malam hari di Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu, telah berlangsung sejak lama. Akibatnya, masyarakat di sekitar Nagari Pagadih sudah mulai terbiasa dengan keadaan itu.

Wali Jorong Tigo Kampuang (sekelas dusun), Edo mengatakan, masyarakat yang melewati Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu harus menggunakan senter atau alat penerang pribadi.

"Dulu sempat ada lampu jalan, tapi ternyata dilarang karena ada aturan tidak boleh mengambil arus langsung ke tiang listrik di pinggir jalan," kata Edo kepada TribunPadang.com, Rabu (10/5/2023) malam.

Edo menyampaikan, akibat tidak ada penerangan di Jalan Provinsi Nagari Pagadih itu, pihaknya telah berdiskusi dengan warga untuk iuran membangun penerangan lampu jalan.

Namun, kata Edo, inisiasi itu tidak jadi terealisasi, sebab ditakutkan memberatkan masyarakat sekitar Nagari Pagadih. Ditambah, masyarakat lebih butuh kepada hal lain dibanding lampu jalan saja.

Baca juga: Warga Aie Luo Solok Berharap Punya Sumber Listrik Alternatif untuk Antisipasi saat Bencana

TribunPadang.com menyusuri Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu, pada malam hari terlihat sangat kelam jika masyarakat yang berjalan tak menggunakan penerangan seperti senter.

Pemandangan masyarakat menenteng senter ketika berjalan malam hari, juga menjadi momen yang selalu ada di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar.

Derita Masyarakat Pagadih, Tanpa Aspal dan Sinyal

Pemerataan akses jaringan internet juga belum menyeluruh di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Salah satunya seperti di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam. Nagari itu menampung lima jorong (sekelas dusun) dengan total jiwa sebanyak 1990 orang.

Baca juga: Delapan Hari Terisolir Akibat Longsor, Jorong Kipek di Kabupaten Solok Sudah Bisa Diakses Kembali

Pemandangan di salah satu jalan di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/5/2023).
Pemandangan di salah satu jalan di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/5/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved