Kabupaten Solok

Warga Aie Luo Solok Berharap Punya Sumber Listrik Alternatif untuk Antisipasi saat Bencana

Ramaya, 80 tahun, merasakan kembali masa-masa ketika Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
Warga mengendarai sepeda motor melewati titik longsor yang menyebabkan rusaknya jaringan listrik di Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Rabu (10/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Ramaya, 80 tahun, merasakan kembali masa-masa ketika Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok belum teraliri listrik.

Lima tahun lalu, Nagari Aie Luo secara keseluruhan hanya menikmati listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang terbatas.

Wali Nagari Aie Luo, Maila, mengatakan peralatan PLTMH itu merupakan sumbangan dari pemerintah Jepang pada 1998 lalu.

Sebuah kincir berdiameter 6 meter diletakkan di pinggir sungai Batang Suo yang mengalir di Nagari Aie Luo.

Tetapi setelah listrik PLN masuk, turbin dan peralatan pembangkit listrik tenaga air itu terbengkalai dan rusak.

Baca juga: Delapan Hari Terisolir Akibat Longsor, Jorong Kipek di Kabupaten Solok Sudah Bisa Diakses Kembali

Ia mengatakan perawatan turbin PLTMH tak bisa dibebankan kepada anggaran nagari yang terbatas.

"Kalau dulu biaya rutin perawatan bersumber dari tagihan warga tiap bulannya. Kalau sekarang siapa yang akan membiayai," katanya.

Maila menuturkan listrik dari PLN baru masuk ke Aie Luo pada 2018 lalu.

"Karena sudah ada listrik tetap, jadi alat-alat PLTMH tak terawat lagi. Bagusnya kan tetap dirawat sebagai antisipasi kalau ada kejadian seperti seminggu ini," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (10/5/2023).

Sedangkan menurut Ramaya,  sebelum ada listrik dari PLN, tidak semua warga bisa memanfaatkan listrik dari  PLTMH, terlebih di Jorong Kipek, yang berjarak 14 kilometer dari pusat pemerintahan Nagari Aie Luo di Jorong Tanah Sirah.

Baca juga: Setahun Buron, Polisi Tangkap Pria Asal Solok yang Perkosa Anak Bawah Umur di Tidore

"Merasai sekali selama satu minggu ini, habis dimakan gelap ketika malam hari. Rasa kembali ke masa lalu," katanya, saat ditemui Tribunpadang.com di Jorong Kipek, Rabu (10/5/2023).

Mali, juga warga Jorong Kipek, mengaku sangat kesulitan saat listrik putus total selama seminggu penuh.

"Sangat susah sekali, selama ini bergantung pada listrik. Tiba-tiba padam sama sekali selama seminggu," ujarnya.

Menurut Mali, memang sebaiknya ada alternatif pembangkit listrik seperti dulu lagi.

Jadi ketika suatu waktu kabel PLN putus kembali, warga tidak terlalu kesulitan menjalani aktifitas tanpa listrik.

Baca juga: Setahun Buron, Polisi Tangkap Pria Asal Solok yang Perkosa Anak Bawah Umur di Tidore

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved