Kabupaten Solok
Warga Aie Luo Solok Berharap Punya Sumber Listrik Alternatif untuk Antisipasi saat Bencana
Ramaya, 80 tahun, merasakan kembali masa-masa ketika Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Ramaya, 80 tahun, merasakan kembali masa-masa ketika Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok belum teraliri listrik.
Lima tahun lalu, Nagari Aie Luo secara keseluruhan hanya menikmati listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang terbatas.
Wali Nagari Aie Luo, Maila, mengatakan peralatan PLTMH itu merupakan sumbangan dari pemerintah Jepang pada 1998 lalu.
Sebuah kincir berdiameter 6 meter diletakkan di pinggir sungai Batang Suo yang mengalir di Nagari Aie Luo.
Tetapi setelah listrik PLN masuk, turbin dan peralatan pembangkit listrik tenaga air itu terbengkalai dan rusak.
Baca juga: Delapan Hari Terisolir Akibat Longsor, Jorong Kipek di Kabupaten Solok Sudah Bisa Diakses Kembali
Ia mengatakan perawatan turbin PLTMH tak bisa dibebankan kepada anggaran nagari yang terbatas.
"Kalau dulu biaya rutin perawatan bersumber dari tagihan warga tiap bulannya. Kalau sekarang siapa yang akan membiayai," katanya.
Maila menuturkan listrik dari PLN baru masuk ke Aie Luo pada 2018 lalu.
"Karena sudah ada listrik tetap, jadi alat-alat PLTMH tak terawat lagi. Bagusnya kan tetap dirawat sebagai antisipasi kalau ada kejadian seperti seminggu ini," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (10/5/2023).
Sedangkan menurut Ramaya, sebelum ada listrik dari PLN, tidak semua warga bisa memanfaatkan listrik dari PLTMH, terlebih di Jorong Kipek, yang berjarak 14 kilometer dari pusat pemerintahan Nagari Aie Luo di Jorong Tanah Sirah.
Baca juga: Setahun Buron, Polisi Tangkap Pria Asal Solok yang Perkosa Anak Bawah Umur di Tidore
"Merasai sekali selama satu minggu ini, habis dimakan gelap ketika malam hari. Rasa kembali ke masa lalu," katanya, saat ditemui Tribunpadang.com di Jorong Kipek, Rabu (10/5/2023).
Mali, juga warga Jorong Kipek, mengaku sangat kesulitan saat listrik putus total selama seminggu penuh.
"Sangat susah sekali, selama ini bergantung pada listrik. Tiba-tiba padam sama sekali selama seminggu," ujarnya.
Menurut Mali, memang sebaiknya ada alternatif pembangkit listrik seperti dulu lagi.
Jadi ketika suatu waktu kabel PLN putus kembali, warga tidak terlalu kesulitan menjalani aktifitas tanpa listrik.
Baca juga: Setahun Buron, Polisi Tangkap Pria Asal Solok yang Perkosa Anak Bawah Umur di Tidore
Viral Spot Baru di Danau Diateh Solok, Banyak Pengunjung Berfoto di Atas Jembatan |
![]() |
---|
Petani Lembah Gumanti Serempak Tanam Bibit Bawang Merah Usai Hujan Guyur Solok Sumbar |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat di Solok Terapkan Sistem Asrama, Pembangunan Fasilitas Masih Berlangsung |
![]() |
---|
237 Anak Keluarga Miskin Ekstrem Daftar Sekolah Rakyat di Solok, Hanya 100 yang Lolos Kuota |
![]() |
---|
Pemkab Solok Sumbar Bangun SRMP, 100 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem Lolos Seleksi Awal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.