Penganiayaan di Agam
Anak di Agam Akui Bunuh Ayah Setelah Cekcok, Terungkap Saat Beli Rokok di Baju Ada Percikan Darah
Kasus pembunuhan ayah oleh anaknya di Agam terungkap setelah pelaku mengaku usai membeli rokok di warung,
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Kasus pembunuhan ayah oleh anaknya di Malalak Selatan, Malalak, Agam, Sumatera Barat terungkap setelah pelaku mengaku usai membeli rokok di warung, Senin (6/10/2025) dini hari.
Wali Jorong Nyiur, Basir, mengatakan pelaku merupakan anak bungsu korban yang tinggal di Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Basir, mengatakan kejadian tersebut menimpa warga sekaligus tetangganya, yang tinggal tidak terlalu jauh.
Saat dihubungi, Rabu (8/10/2025), mengatakan kejadian pembunuhan tersebut terungkap sekira pukul 01.00 WIB Senin (6/10/2025) dini hari.
“Semuanya terungkap saat pelaku yang merupakan anak bungsu korban, berbelanja rokok ke warung,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes Agam Pastikan Korban Keracunan Program MBG Sudah Pulih, Sekolah Kembali Normal
Saat tersangka belanja, warga yang berada di warung terus curiga dengan pakaian korban yang terlihat ada percikan darah.
Saat ditanyai oleh warga terkait percikan darah tersebut, tersangka mengakui telah membunuh ayahnya di rumah.
“Tersangka ini mengaku telah membunuh ayahnya setelah terlibat cekcok,” ujar Basir menirukan keterangan dari warga yang berbincang langsung dengan tersangka.
Mendengar kabar tersebut warga langsung mendatangi Basri untuk memastikan perkataan pelaku.
Benar saja saat datang bersama warga, Basir melihat kondisi rumah gelap gulita tidak ada penerangan.
Baca juga: Pemko Padang Percepat Pembebasan Lahan Proyek Batang Kandis dan Flyover Sitinjau Lauik
Kondisi itu membuat warga curiga, lalu, menyenter bagian dalam melalui ventilasi udara yang ada.
“Dari pencahayaan lampu senter tersebut terlihat kaki korban terjulur di dekat pintu bagian dalam rumah,” ujarnya.
Melihat itu warga coba membuka pintu yang dalam kondisi terkunci dengan paksa, untuk melihat pasti kondisi korban karena saat dipanggil tidak menyahut.
Setelah berhasil masuk, ternyata ditemukan ayah lima anak tersebut sudah terkapar dalam kondisi tidak bernyawa.
“Mendapati situasi yang ada saya langsung menelfon pihak kepolisian,” ujar Basir.
Baca juga: Dinkes Agam Tetap Pantau Kesehatan Warga Pasca Keracunan Massal Program MBG
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.