Gubernur Sumbar Mahyeldi Wacanakan Siswa Kelas 3 SMA Wajib Masuk Asrama

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi  mewacanakan seluruh siswa kelas 3 SMA di Sumbar wajib masuk asrama dalam rangka mempersiapkan kemampuan unt

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Biro Adpim Pemprov Sumbar
Gubernur Sumbar saat bersilaturahmi dengan jajaran pendidikan di SMA Negeri 1 Solok Selatan, Minggu (4/7/2021) 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi  mewacanakan seluruh siswa kelas 3 SMA di Sumbar wajib masuk asrama dalam rangka mempersiapkan kemampuan untuk menembus perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri.

"Setahun terakhir itu anak-anak ini benar-benar digembleng. Tujuannya masuk perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri sehingga nanti generasi masa depan Sumbar benar-benar berkualitas," katanya saat bersilaturahmi dengan jajaran pendidikan di SMA Negeri 1 Solok Selatan, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Respon Gubernur Mahyeldi Terkait Video Viral Emak-emak Komentari Restoran di Padang Tanpa Prokes 

Baca juga: Tanggapi Surat Terbuka Dokter Farhan Terkait Penanganan Covid-19, Mahyeldi: Sebagian Sudah Dilakukan

Baca juga: Dapatkan Rekomendasi KASN, Gubernur Mahyeldi Bakal Laporkan 3 Calon Sekdaprov Sumbar ke Presiden

Gubernur menilai mempersiapkan masa depan generasi muda tidak bisa hanya menjalankan sistem yang sudah ada tetapi harus benar-benar disiapkan dan direkayasa salah satunya dengan pendidikan di asrama.

Menurutnya, wacana itu tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Pemprov Sumbar meskipun kewenangan SMA/SMK dan SLB berada di provinsi. 

Dibutuhkan sinergisitas dengan Pemerintah Kabupaten atau Kota karena siswa yang akan digembleng adalah warga daerah yang nantinya juga akan berkontribusi pada kemajuan daerah.

Baca juga: PPKM Darurat Diterapkan di Jawa dan Bali, Gubernur Mahyeldi Sebut Sumbar Tidak Akan Ikut-ikutan

Baca juga: Waspada Calo saat CPNS Sumbar 2021, Gubernur Mahyeldi: Tidak Ada Ruang untuk Praktik Kecurangan

Mahyeldi menyebut, pembangunan asrama diharapkan dukungan Pemkab/Pemko selain anggaran dari provinsi. 

"Kalau ada sekolah yang areanya cukup luas, bisa segera direncanakan untuk pembangunan asrama ini," ujar Mahyeldi.

Mahyeldi menyebut untuk menyambung kuliah di luar negeri, akan dikomunikasikan dengan Minang Diaspora yang jaringannya sangat luas, ada hampir di semua benua.

Baca juga: Entrepreneurship Award 5: Gubernur Mahyeldi Dukung Rektor Universitas Bung Hatta dan Ketua LLDikti

Baca juga: Isu Keramba di Danau Maninjau Bakal Dibongkar, Petani Keramba Tanjung Sani Temui Gubernur Mahyeldi

"Kalau misalnya mau kuliah di Inggris atau Amerika, kita akan hubungi perantau kita yang tergabung dalam Minang Diaspora di sana," katanya.

Sementara untuk SMK yang orientasinya adalah dunia kerja, perlu pula dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk meningkatkan kapasitas lulusan sehingga benar-benar bisa diserap oleh dunia kerja.

"Kalaupun tidak bisa masuk lewat kurikulum pokok, kita masuk lewat muatan lokal atau program-program lain yang memungkinkan," sambungnya.

Baca juga: Soal Konversi Bank Nagari, Wapres Bilang ke Mahyeldi: Semestinya Sumbar Lebih Cepat

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Luncurkan PPDB SMA/SMK Sumbar 2021, Berlangsung Sampai 26 Juni

Jika hal itu tidak dilakukan, maka lulusan SMK akan tetap menjadi penyumbang tertinggi angka pengangguran di Sumbar.

Fasilitas penunjang untuk kerja praktik harus disiapkan di sekolah. 

Jika jurusannya adalah bisnis, maka disiapkan semacam tempat perdagangan yang bisa menampung siswa untuk praktik secara langsung.

Demikian juga bila jurusannya pertanian atau peternakan. Harus ada tempat bagi mereka untuk belajar secara langsung agar kualitas yang diinginkan itu bisa tercapai.

Baca juga: Solar Langka di Padang, Gubernur Sumbar Mahyeldi: Kita Akan Minta Penjelasan Pertamina

Baca juga: Soal Dugaan Penyimpangan Dana Covid-19 Sumbar, Gubernur Mahyeldi: Proses Hukum sedang Berjalan

"Bahkan kalau memungkinkan untuk siswa SMK yang benar-benar memiliki kemampuan, saat lulus diberikan insentif berupa modal kerja. Coba dijajaki bagaimana caranya," ujarnya. 

Bupati Solok Selatan Khairunas mengatakan pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan provinsi untuk mempersiapkan generasi masa depan berkualitas. 

Ia memahami siswa dan guru adalah masyarakatnya karena itu adalah hal yang wajar jika kabupaten ikut membantu meski secara administrasi, SMA/SMK/SLB merupakan kewenangan provinsi.

Baca juga: Soal Dugaan Penyimpangan Dana Covid-19 Sumbar, Gubernur Mahyeldi: Proses Hukum sedang Berjalan

Baca juga: Atasi Banjir, Gubernur Sumbar Mahyeldi: Segera Pasang Bronjong & Geobag di Sungai Batang Tapan

Terkait sekolah ia meminta agar dilakukan peningkatan akreditasinya. Tingkat SMA ada 11 sekolah di Solok Selatan.

Enam sudah akreditasi A, tiga akreditasi B dan tiga lagi C. Lima SMK negeri dan satu swasta masing-masing masih B.

"Kalau bisa dibantu agar akreditasi semua sekolah bisa A," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved