BERITA POPULER SUMBAR

3 Berita Populer Sumbar: Daftar UMP, Angka Pengangguran Naik, Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Berikut 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Editor: Mona Triana
Tribunnews.com
UMP SUMBAR 2026 - Ilustrasi Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Barat (Sumbar). Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Barat (Sumbar) terus naik dalam lima tahun terakhir. Tren kenaikan ini kembali jadi perhatian menjelang pembahasan UMP 2026 yang diproyeksikan mengikuti arahan pemerintah pusat. 

Erian Joni menggarisbawahi bahwa jumlah angka penggangguran dari tamatan perguruan tinggi di Sumbar, sejatinya tidak hanya berasal dari masyarakat Sumbar.

Berdasarkan data yang dimilikinya, status Sumbar khusunya Kota Padang sebagai Kota Pendidikan sejauh ini banyak menarik minat pelajar dari provinsi lain untuk menuntut ilmu di sana, jumlahnya mencapai 30 persen.

Para pelajar dari luar Sumbar ini setelah tamat tidak langsung balik ke kampung halaman mereka masing-masing, tapi turut menambah jumlah angka penggangguran di sumbar dengan mendaftarkan diri sebagai pencari kerja di Dinas Ketenagakerjaan.

Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Sumbar Capai 4 Meter, BMKG Minta Pelayaran Tingkatkan Waspada

Terkikisnya Budaya Merantau

Di samping alasan-alasan yang nyata itu, Erian Joni melihat bahwa budaya merantau masyarakat khususnya usia pencari kerja di Sumbar saat ini terkikis.

Baginya semangat itu, sudah tidak berlaku lagi bagi anak muda sekarang, entah karena kemajuan zaman yang membuat anak muda lebih memilih menunggu lapangan pekerjaan melalui pencarian dan pendaftaran di media social.

Baca juga: Lonjakan Kunjungan Wisman ke Sumbar September 2025 Capai 18,05 Persen, Terbanyak dari Malaysia

Situasi itu membuat usia pencari kerja lebih memilih menunggu pekerjaan dan menambah antrean perkerjaan yang ada di Sumbar.

Padahal selama ini semanagat merantau bagi masyarakat Minangkabau adalah seleksi hidup, menambah pergaulan dan memperbanyak pengalaman untuk menjalani proses kehidupan.

“Inilah salah satu tipikal generasi Z, kebanyakan mereka rapuh, selektif dalam mencari pekerjaan dan ingin sukses secara instan,” ujarnya.

Situasi ini pula yang menurut Erian Joni membuat angka kriminalitas meningkat di sumbar, terutama kejahatan siber, seperti penipuan online, skiming, phising, hackhing hingga cyber stalking.

Bahkan banyak juga usia pencari kerja yang akhirnya mengakhiri hidup karena beragam persoalan terutama masalah pinjaman online, supaya bisa cepat kaya dan sukses.

Menurut Erian Joni cara pikir tersebut merupakan disorientasi yang saat ini berkembang di tengah masyarakat terutama para pencari kerja.

3.BMKG Maritim Teluk Bayur merilis peringatan gelombang tinggi Sumbar yang berlaku sejak 15 November 2025 pukul 19.00 WIB hingga 18 November 2025 pukul 19.00 WIB.

Peringatan ini mencakup sejumlah wilayah perairan di Sumatera Barat.

BMKG mencatat gelombang tinggi Sumbar pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Agam–Pasaman Barat, Padang–Padang Pariaman, Pesisir Selatan, serta perairan bagian timur Kepulauan Mentawai.

Kondisi ini meningkatkan risiko bagi perahu nelayan dan kapal tongkang.

Peringatan gelombang tinggi Sumbar kategori 2,5 hingga 4 meter juga berlaku di perairan barat Sipora, Siberut, Pagai Timur, dan Pagai Barat.

Situasi tersebut dapat mengganggu pelayaran perahu nelayan, kapal tongkang, hingga kapal feri di jalur antarpulau.

BMKG menjelaskan angin dominan bergerak dari barat laut ke utara dengan kecepatan 2 hingga 25 knot.

Cuaca umum didominasi hujan ringan hingga sedang sehingga menambah potensi gangguan selama periode gelombang tinggi Sumbar berlangsung.

BMKG meminta seluruh pelaku pelayaran memperbarui informasi cuaca dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan gelombang tinggi Sumbar hingga peringatan berakhir.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved