KLB Campak Pariaman

KLB Campak Hantam Pariaman, Kasus Melejit 400 Persen di Tahun 2025

Kota Pariaman kini berhadapan dengan Situasi Darurat Kesehatan Masyarakat setelah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Ilustrasi TribunPadang.com/Fuadi Zikri
KLB CAMPAK PARIAMAN - Ilustrasi campak. Kota Pariaman kini berhadapan dengan Situasi Darurat Kesehatan Masyarakat setelah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak melonjak drastis hingga lebih dari 400 persen di tahun 2025. 

 

Ringkasan Berita:
  • Kasus campak di Pariaman melonjak 400 persen pada 2025, total 115 kasus positif.
  • Rendahnya cakupan imunisasi anak, hanya 40 persen, jadi pemicu utama lonjakan.
  • Dinkes Pariaman gandeng Dinas Pendidikan untuk imunisasi massal di sekolah dan posyandu.
  • Imunisasi jadi perisai melawan kasus campak, masyarakat diminta mendukung program.
  • Kebersihan lingkungan digencarkan untuk tekan penyebaran virus.

 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Kota Pariaman kini berhadapan dengan Situasi Darurat Kesehatan Masyarakat setelah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak melonjak drastis hingga lebih dari 400 persen di tahun 2025.

Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pariaman mencatat adanya dua KLB dengan total 115 kasus positif campak, sebuah peningkatan tajam dari hanya 25 kasus sepanjang tahun 2024.

Kenaikan mengerikan ini segera direspon oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, yang pada Senin (10/11/2025) menegaskan bahwa biang keladi dari lonjakan ini adalah rendahnya cakupan imunisasi pada anak-anak.

"Penyakit campak termasuk dalam kelompok PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi). Peningkatan ini dipicu oleh stigma dan ketakutan sebagian orang tua terhadap vaksinasi," ujar Nazifah.

Ironisnya, saat ini Kota Pariaman hanya mencatatkan capaian imunisasi sebesar 40 persen.

Baca juga: Forkopimda Payakumbuh Ziarah ke Makam Pahlawan Peringati Hari Pahlawan Nasional 2025

Angka ini menempatkan Pariaman pada posisi terendah keempat dalam cakupan vaksinasi di seluruh Provinsi Sumatera Barat.

Rendahnya pertahanan kolektif ini membuat anak-anak rentan terserang virus yang sangat menular tersebut.

Menyikapi krisis ini, Dinkes Pariaman tidak tinggal diam.

Nazifah menyatakan telah mengambil langkah cepat dan agresif dengan menggandeng sektor pendidikan.

"Kami akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk segera meningkatkan capaian vaksinasi hingga 100 persen," tegasnya.

Kolaborasi ini akan fokus pada penguatan sosialisasi dan pelaksanaan imunisasi massal, khususnya di sekolah-sekolah dan posyandu.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 17: Unsur Budaya dalam Masyarakat, Aktivitas Kelompok

Strategi ini diharapkan mampu menjangkau anak-anak yang belum terlindungi dan menutup celah kekebalan komunitas.

Campak bukan penyakit ringan, campak dapat memicu komplikasi serius.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved