Cuaca Buruk di Padang

Gelombang Tinggi Lumpuhkan Aktivitas Nelayan di Padang, BMKG Imbau Tetap Waspada

Cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Sumatera Barat dalam sepekan terakhir membuat sejumlah nelayan di Kota Padang terpaksa berhenti melaut.

TribunPadang.com/Muhammad Afdal
CUACA BURUK: Kapal Nelayan di Pantai Purus Padang Tidak Melaut. Cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Sumatera Barat dalam sepekan terakhir membuat sejumlah nelayan di Kota Padang terpaksa berhenti melaut. 

Pantauan TribunPadang.com, Selasa siang, tampak sejumlah nelayan memperbaiki kapal dan jaring di tepi pantai Purus. Sebagian lainnya hanya menunggu kabar membaiknya cuaca sambil berkumpul di warung sekitar.

DAMPAK CUACA BURUK: Cuaca buruk melanda Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat hingga berdampak pada aktivitas melaut para nelayan. Salah satu nelayan bernama Junaidi sudah sepekan berhenti melaut lebih memilih menyandarkan perahunya, Selasa (11/10/2025).
DAMPAK CUACA BURUK: Cuaca buruk melanda Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat hingga berdampak pada aktivitas melaut para nelayan. Salah satu nelayan bernama Junaidi sudah sepekan berhenti melaut lebih memilih menyandarkan perahunya, Selasa (11/10/2025). (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

BMKG: Cuaca Laut Mulai Membaik, tapi Nelayan Diminta Tetap Waspada

Koordinator Bidang Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur, Budi Iman Samiaji, mengatakan kondisi cuaca di perairan Sumbar dalam beberapa hari terakhir memang cukup labil. Namun, diperkirakan situasi akan berangsur membaik dalam tiga hari ke depan.

“Mulai terlihat penurunan intensitas cuaca buruk. Tapi masyarakat tetap harus waspada karena pola cuaca bisa berubah cepat,” kata Budi, Selasa (11/11/2025).

Menurutnya, pada November ini cuaca di Sumbar cenderung dinamis cerah dan hujan lebat bisa berganti dalam waktu singkat, memengaruhi tinggi gelombang dan kecepatan angin.

Saat ini kecepatan angin di perairan Sumbar berkisar antara 2 hingga 8 knot, namun bisa meningkat hingga 15–20 knot ketika terjadi cuaca ekstrem.

Baca juga: Nelayan di Padang Tak Melaut karena Cuaca Buruk, Junaidi Pilih Perbaiki Alat Tangkap dan Cek Mesin

Sedangkan tinggi gelombang di sekitar pesisir dan perairan timur Kepulauan Mentawai mencapai 1–1,2 meter, dan dapat naik hingga 1,7 meter saat kondisi memburuk.

“Kalau gelombang sudah di atas 1,5 meter, nelayan sebaiknya tidak memaksakan diri melaut, apalagi bersamaan dengan pasang air laut,” jelas Budi.

Meski kondisi berangsur normal, BMKG tetap mengimbau nelayan agar tidak berlayar terlalu jauh dari garis pantai, terutama pada sore hari atau saat awan gelap mulai muncul.

“Nelayan boleh melaut, tapi jangan terlalu jauh. Kalau mendung atau sudah menjelang malam, sebaiknya tunda dulu. Cuaca di tengah laut bisa cepat berubah,” imbaunya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved