Kasus Campak di Padang

Imunisasi Campak di Lubuk Lintah Kota Padang Hanya 40 Persen, Puskesmas Ambacang Kebut Vaksinasi

Puskesmas Ambacang menyoroti rendahnya angka imunisasi di Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang,

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
KLB CAMPAK- Kepala Puskesmas Ambacang Riny Zulfianty, saat ditemui terkait penetapan KLB di Puskesmas Ambacang setelah tiga anak dinyatakan positif campak melalui hasil pemeriksaan darah di labor, Kamis (13/11/2025). Ia menerangkan laporan kasus campak pertama muncul pada anak yang ditinjau berasal dari teman satu kelasnya di kawasan Andalas, Padang Timur. 

Ringkasan Berita:
  • Cakupan imunisasi di Kelurahan Lubuk Lintah hanya 40 persen, jauh di bawah standar nasional.
  • Kondisi ini sejalan dengan angka imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Ambacang yang juga masih rendah.
  • Rendahnya kesadaran orang tua jadi penyebab utama, terutama izin dari pihak ayah.
  • Akibatnya, tiga anak positif campak dan wilayah Kuranji ditetapkan berstatus KLB.
  • Puskesmas Ambacang kini kebut imunisasi massal demi hentikan penyebaran virus.

 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Puskesmas Ambacang menyoroti rendahnya angka imunisasi di Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat yang baru mencapai 40 persen.

Kondisi ini dinilai jauh dari standar ideal dan menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus campak anak di wilayah tersebut.

Kepala Puskesmas Ambacang, Riny Zulfianty, mengatakan cakupan imunisasi di wilayah kerjanya masih rendah, termasuk di Kelurahan Lubuk Lintah.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap imunisasi membuat banyak anak belum mendapatkan vaksin dasar lengkap.

Pihaknya mencatat angka imunisasi di Kelurahan Lubuk Lintah sejauh ini masih di angka 40 persen, jauh dari standar yang ada.

Baca juga: Wali Kota Fadly Buka Gebyar Rimbo Kaluang: Gali Potensi Muda Lewat Program Padang Berlomba

Rendahnya angka imunisasi di Puskesmas Ambacang tidak lepas dari izin orang tua terutama ayah, yang membuat pihak puskesmas kesulitan.

“Kalau seandainya anak mendapat imunisasi, harusnya kalau terdampak akibatnya tidak parah,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Namun, jika anak tidak mendapatkan imunisasi bisa terdampak lebih, seperti demam tinggi, batuk, mata memerah dan ruam pada kulit.

Di luar angka positif, Riny menyebut bahwa angka kasus suspek campak juga mengalami peningkatan pada beberapa bulan terakhir.

Pihaknya mencatat angka Suspek campak sejauh ini mencapai 21 kasus sejak awal Januari 2025.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68, Sandar di Teluk Bayur Kamis, 13 November 2025

Sementara itu, Puskesmas Ambacang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak setelah tiga anak positif terdampak.

Penetapan status KLB ini menurut Kepala Puskesmas Ambacang Riny Zulfianty, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah yang dilakukan pihaknya, pekan lalu.

Melalui hasil tersebut, keluarkan status KLB, setelah pohaknya melakukan advokasi atas penemuan kasus ini.

Ia menerangkan laporan kasus campak pertama muncul pada anak yang ditinjau berasal dari teman satu kelasnya di kawasan Andalas, Padang Timur.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved