Kasus Campak di Padang

Kasus Campak Melonjak di Kota Padang, Imunisasi Masih Jadi Halangan

Ia menyebut imunisasi masih menjadi kendala pihaknya untuk mencegah kasus campak, meski telah melakukan berbagai pendekatan.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
KASUS CAMPAK- Penampakan bagian luar dari Puskesmas Ambacang yang berlokasi di Jalan By Pass, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (13/11/2025). Kepala Puskesmas Ambacang Riny Zulfianty, mengatakan, korban positif campak di Lubuk Lintah setelah ditelusuri ternyata memang belum melakukan imunisasi. 

Ringkasan Berita:
  • Terjadi lonjakan kasus campak di Kelurahan Lubuk Lintah sejak awal November 2025.
  • Korban positif campak di Lubuk Lintah setelah ditelusuri ternyata memang belum melakukan imunisasi.
  • Peningkatan angka kasus campak sejalan dengan menurunnya angka imunisasi campak sepanjang tahun 2025.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kota Padang, Sumatera Barat sedang menghadapi ujian serius setelah adanya peningkatan suspek kasus campak hingga penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kelurahan Lubuk Lintah sejak awal November 2025.

Data yang ada lonjakan kasus campak terjadi sejak awal Oktober 2025 hingga pekan kedua November 2025 ini, berdasarkan wawancara TribunPadang.com dengan Kepala Puskesmas Ambacang, Puskesmas Pauh dan Puskesmas Andalas.

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa peningkatan angka kasus campak sejalan dengan menurunnya angka imunisasi campak sepanjang tahun 2025.

Di Puskesmas Ambacang angka imunisasi campak masih berkisar Angka 40 persen, Puskesmas Pauh 60 persen dan Puskesmas Andalas masih belum mencapai standar angka imunisasi nasional.

Baca juga: Imunisasi Campak di Lubuk Lintah Kota Padang Hanya 40 Persen, Puskesmas Ambacang Kebut Vaksinasi

Kepala Puskesmas Ambacang Riny Zulfianty, mengatakan, korban positif campak di Lubuk Lintah setelah ditelusuri ternyata memang belum melakukan imunisasi.

“Memang ketiganya belum imunisasi, makanya setelah penetapan KLB kami lakukan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal,” ujarnya.

Ia menyebut imunisasi masih menjadi kendala pihaknya untuk mencegah kasus campak, meski telah melakukan berbagai pendekatan.

Riny mengaku sudah melakukan pendekatan baik melalui Posyandu, sekolah bahkan rumah ke rumah.

Baca juga: Kasus Campak Meluas di Lubuk Lintah Kota Padang, Puskesmas Ambacang Gelar Imunisasi Massal

“Kalau tahap awal tentu kita sosialisasikan, lalu, kita edukasi tapi masih belum bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Ia melihat kendala yang muncul dalam pelaksanaan imunisasi akibat izin dari orang tua anak.

Hal ini bermula dari vaksinasi covid 19 yang menghadirkan narasi negatif akan virus yang disuntikkan dalam tubuh anak.

“Banyak masyarakat menilai imunisasi ini sama dengan vaksinasi. Mereka takut terjadi sesuatu pada anak,” ujarnya.

Baca juga: Puskesmas Ambacang Tetapkan KLB Campak di Lubuk Lintah Padang, Anak dan Balita Terdampak

Rasa takut ini, tidak hanya datang dari ibu, tapi juga ayah.

Sehingga saat pihaknya coba melakukan pendekatan persuasif pada ibu, tapi mereka tetap beralasan dengan mengatakan tidak ada izin dari ayah si anak.

“Kalau izin ayah yang tidak ada tentu kami tidak bisa lagi mensiasati. Soalnya kami tidak bisa menyentuh ayah anak, secara langsung,” ujarnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved