Kasus Campak di Padang
Kepala Puskesmas Andalas Imbau Warga Kenali Gejala Campak dan Perkuat Imunisasi Anak
Kepala Puskesmas Andalas, Weni Fitria Nazulis, menyampaikan kasus campak tengah mendapat perhatian serius dari pihaknya, termasuk
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM - Kepala Puskesmas Andalas, Weni Fitria Nazulis, menyampaikan kasus campak tengah mendapat perhatian serius dari pihaknya, termasuk melalui upaya penguatan imunisasi dan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
“Langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah mengenali gejala campak sedini mungkin, supaya anak bisa segera ditangani dan risiko komplikasi bisa dicegah,” ujar Weni saat ditemui TribunPadang.com, Rabu (12/11/2025).
Weni menjelaskan, gejala khas campak biasanya ditandai dengan demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius, disertai batuk, pilek, dan mata merah (3C).
Selain itu, terdapat bercak putih kebiruan di bagian dalam pipi (mukosa bukal) dan ruam kemerahan (eksantema) yang muncul mulai dari wajah hingga seluruh tubuh.
“Ciri-ciri itu sangat khas. Kalau sudah muncul ruam dan bercak putih di mulut, besar kemungkinan itu campak,” jelasnya.
Baca juga: Kasus Campak di Puskesmas Andalas Padang Capai 27 Suspek, Warga Diminta Perkuat Imunisasi Anak
Ia menegaskan, campak merupakan penyakit yang sangat menular, bisa menyebar melalui droplet udara, benda yang terkontaminasi, maupun kontak langsung dengan penderita. Karena itu, upaya pencegahan menjadi sangat penting dilakukan.
“Sampai sekarang kami terus memperkuat penanganan melalui pengobatan bagi warga yang terkonfirmasi maupun berisiko, serta pemberian vaksinasi lanjutan bagi masyarakat terdampak atau yang berpotensi terdampak,” tambahnya.
Sepanjang Mei hingga Oktober 2025 Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat mencatat ada sebanyak 27 suspek campak.
Terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur pada September 2025 lalu, Weni mengatakan pihaknya telah melakukan peningkatan pengawasan dan program Outbreak Response Immunization (ORI) untuk menekan penyebaran kasus.
Baca juga: Rendahnya Imunisasi Anak Picu Lonjakan Campak di Pariaman hingga 400 Persen
Weni juga mengimbau masyarakat agar aktif mendukung program imunisasi campak, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala ruam dan demam tinggi.
“Pencegahan paling efektif tetap melalui imunisasi campak dan partisipasi aktif seluruh masyarakat. Dengan itu, kita bisa melindungi anak-anak dan generasi masa depan dari ancaman penyakit ini,” tuturnya.
Selain campak, Puskesmas Andalas juga mencatat sekitar 2.400 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selama periode Agustus hingga Oktober 2025.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/CAMPAK-Kepala-Puskesmas-Andalas-Weni-Fitria-Nazulis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.