Kasus Campak di Padang

Angka Suspek Campak di Puskesmas Pauh Padang Melonjak Sejak Oktober 2025, Imunisasi Masih Rendah

Kasus warga terdampak penyakit campak di Puskesmas Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang mengalami peningkatan drastis

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
CAMPAK: Kasus Campak di Kota Padang. Kepala Puskesmas Pauh, Kota Padang Mela Aryanti, saat ditemui di kantor gubernuran, Rabu (12/11/2025). Kapus mengatakan memang terjadi lonjakan kasus campak sejak awal Oktober 2025 hingga saat ini di Puskesmas Pauh, khususnya di kelurahan Pisang. Lonjakan ini berjumlah dua kali lipat, di kawasan rendahnya angka imunisiasi vaksin. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kasus warga terdampak penyakit campak di Puskesmas Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang mengalami peningkatan drastis sejak awal Oktober 2025.

Peningkatan suspek di Puskesmas Pauh ini terjadi sebanyak dua kali lipat dari bulan sebelumnya dengan jumlah 15 kasus, mayoritas terdampak anak usia di bawah 10 tahun dan balita.

Kepala Puskesmas Pauh, Mela Aryanti, menerangkan, suspek campak ini, hampir ada setiap bulan hanya jumlahnya satu sampai dua kasus.

“Sejak Oktober 2025 hingga awal November 2025 ini, peningkatannya cukup drastis dari bulan sebelumnya, dua kali lipat,” ujarnya ditemui TribunPadang.com, Rabu (12/11/2025).

Peningkatan suspek ini banyak terjadi di Kelurahan Pisang yang memiliki catatan angka imunisasi rendah di antara kelurahan lain di Puskesmas Pauh.

Baca juga: Kepala Puskesmas Andalas Imbau Warga Kenali Gejala Campak dan Perkuat Imunisasi Anak

Gejala umum yang terlihat pada penderita campak, demam, munculnya ruam, diare dan lain sebagainya.

“Kalau gejala awal biasanya kami berikan vitamin dan obat yang sesuai dengan keluhan pasien. Kalau tahap lanjut akan kami lakukan tes labor untuk memastikannya,” ujar Kapus.

Kapus menilai peningkatan jumlah ini juga didorong oleh faktor cuaca yang beberapa waktu terakhir sering berubah, sehingga daya tahan tubuh anak menurun.

Terlebih bagi anak yang belum mendapatkan vaksinasi, kondisi daya tahan tubuh yang menurun membuat virus lebih gampang bersarang.

Menurut Mela langkah antisipasi yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam kondisi saat ini dengan mengawasi anak agar tidak bermain hujan atau berlama-lama di luar ruangan saat kondisi cuaca panas maupun hujan.

Baca juga: Kasus Campak di Puskesmas Andalas Padang Capai 27 Suspek, Warga Diminta Perkuat Imunisasi Anak

“Kalau anak sudah demam harus diistirahatkan, biarkan imun tubuhnya memproses virus yang masuk. Agar bisa dinetralisir,” ujarnya.

Menyikapi angka imunisasi yang masih hanya 60 persen, Mela mengaku telah melakukan sejumlah pendekatan pada orang tua anak untuk mengizinkan vaksinasi.

Hanya saja pemahaman orang tua yang masih belum sepenuhnya yakin akan vaksinasi, membuat upaya edukasi dan sosialisasi itu sering mengapung begitu saja.

“Kami selalu melakukan sweeping untuk imunisasi ini, tapi kalau orang tuanya tidak mau, susah juga kita. Bahkan ada ibu anak yang bilang ayahnya tidak izinkan. Tentu kita tidak bisa paksakan,” ujarnya.

Masalah imunisasi ini untuk kasus campak merupakan persoalan serius bagi Mela, karena melalui itu anak bisa mengenal virus campak agar tidak terdampak.

Baca juga: Rendahnya Imunisasi Anak Picu Lonjakan Campak di Pariaman hingga 400 Persen

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved