Cuaca Buruk di Padang

BMKG Ingatkan Wisatawan Cuaca Buruk, Laut Mentawai Masih Berisiko untuk Kapal Kecil

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur memperingatkan wisatawan agar tetap waspada

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
PRAKIRAAN CUACA SUMBAR - Pemandangan dari puncak Gunung Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/8/2025). BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur memperingatkan wisatawan agar tetap waspada saat berlayar ke laut Mentawai. 

 

Ringkasan Berita:
  • BMKG ingatkan wisatawan tetap waspada saat berlayar ke laut Mentawai.
  • Gelombang normal di barat Mentawai 2–3 meter, timur maksimal 1,7 meter.
  • Kapal kecil lebih berisiko saat gelombang tinggi, terutama sore dan malam.
  • Wisatawan dan operator kapal disarankan selalu cek prakiraan cuaca laut Mentawai.
  • Kondisi perairan Mentawai rawan perubahan cepat akibat angin dan arus.

 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur memperingatkan wisatawan agar tetap waspada saat berlayar ke laut Mentawai.

Kondisi gelombang di perairan ini masih labil sepanjang November 2025, meski kapal wisata dan penyeberangan masih bisa beroperasi.

Koordinator Bidang Prakirawan BMKG Teluk Bayur, Budi Iman Samiaji, menegaskan wisatawan dan operator kapal kecil harus selalu memantau cuaca laut Mentawai sebelum berangkat.

Dalam tiga hari ke depan, katanya kapal wisata maupun kapal penyeberangan masih aman berlayar menuju Mentawai, namun harus tetap memantau perkembangan cuaca secara berkala.

“Untuk tiga hari ke depan masih bisa berlayar ke Mentawai, tapi tetap harus memantau kondisi cuaca. Karena bulan November ini cuacanya masih cukup labil,” ujar Budi Iman Samiaji kepada TribunPadang.com, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 150 Kurikulum Merdeka: Uji Kompetensi Lengkap dan Terbaru

Menurutnya, kondisi laut di Mentawai berbeda dengan perairan pesisir Sumbar lainnya. 

Hal ini karena wilayah Mentawai berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga gelombang lautnya lebih tinggi.

“Ketinggian gelombang di perairan Mentawai berbeda dengan pesisir laut Sumbar lainya. Karena di Mentawai, gelombang 2 sampai 3 meter itu masih tergolong normal, karena langsung berhadapan dengan Samudera Hindia,” jelasnya.

Budi menambahkan, dalam kondisi cuaca normal, gelombang di barat Mentawai berkisar antara 2 hingga 3 meter. 

Namun ketika kondisi laut memburuk, tinggi gelombang dapat mencapai 3 meter di wilayah barat dan sekitar 1,7 meter di wilayah timur Mentawai.

Baca juga: Jadwal Acara Mentari TV Rabu 12 November 2025: Saksikan Program Anak hingga Bioskop Keluarga

“Kalau di barat Mentawai itu bisa sampai 3 meter, sementara di bagian timur atau yang menghadap pesisir Sumbar itu maksimum 1,7 meter. Nah, 3 meter itu sudah batas maksimum pada saat kondisi laut buruk,” katanya.

Meski gelombang 2–3 meter dikategorikan normal untuk Mentawai, Budi tetap mengingatkan operator kapal dan wisatawan agar tidak mengabaikan peringatan cuaca yang dikeluarkan BMKG Maritim.

“2–3 meter itu normal dalam konteks kondisi laut Mentawai ya, tapi bagi kapal kecil atau wisatawan tetap perlu waspada. Terutama kalau berangkat sore atau malam hari, sebaiknya selalu cek prakiraan cuaca terlebih dahulu,” imbaunya.

Budi mengatakan BMKG Teluk Bayur akan terus memantau perkembangan cuaca di wilayah barat Sumatera, termasuk perairan Mentawai, yang dikenal rawan perubahan cepat akibat pengaruh angin dan arus Samudera Hindia.

“Memang saat ini mulai membaik, tapi kita masih pantau terus. Cuaca bisa berubah kapan saja, apalagi di bulan ini yang kondisinya tidak stabil,” tutup Budi.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved