Cuaca Buruk di Padang
Nelayan Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk, Pedagang di Padang Keluhkan Sulitnya Dapat Stok Ikan
Sama halnya dengan Rido, Pardi yang juga pedagang ikan di Pasar Raya Kota Padang juga menyebut pasokan ikan saat sekarang menurun.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Ringkasan Berita:
- Pasokan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mengalami penurunan.
- Penurunan terjadi akibat uaca buruk yang membuat nelayan tidak melaut.
- Pedagang Pasar Raya Padang sulit mendapatkan ikan yang baru ditangkap.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pedagang ikan di kawasan Pasar Raya Padang mengaku pasokan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mengalami penurunan akibat cuaca buruk yang membuat nelayan tidak melaut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh beberapa pedagang ikan saat memberikan keterangan kepada Tribunpadang.com, Selasa (11/11/2025).
Pasar Raya Padang berlokasi di Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.
Salah satu pedagang ikan, Rido, mengatakan bahwa pasokan ikan di TPI mengalami penurunan.
Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68 November 2025: Malam Ini Berangkat dari Teluk Bayur ke Sikakap
"Iya berkurang saat ini," ujar Rido saat ditemui TribunPadang.com di los ikan kawasan Pasar Raya Padang.
Rido menjelaskan, berkurangnya pasokan ikan disebabkan karena nelayan tidak melaut beberapa waktu terakhir.
"Karena nelayan tidak melaut, jadi stok sedikit, tidak ada ikan baru," sebutnya.
Penyebab nelayan tidak melaut, kata Rido, disebabkan karena cuaca buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Perlawanan Senyap Warga Padang Melawan Banjir Rob yang Datang Setiap Tahun
"Ya, karena cuaca buruk kan, bagaimana hendak ke laut," pungkasnya.
Sama halnya dengan Rido, Pardi yang juga pedagang ikan di Pasar Raya Kota Padang juga menyebut pasokan ikan saat sekarang menurun.
"Menurun saat sekarang, karena tidak ada ikan baru yang masuk," ujarnya.
"Jadi, kami hanya menjual ikan yang ada saja," sambung Pardi.
Cuaca Mudah Berubah di November 2025
Meski cuaca laut di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) mulai berangsur membaik, nelayan diminta tetap waspada terhadap potensi perubahan kondisi laut yang cepat.
Baca juga: November Cuaca Laut Padang Paling Labil, Perairan Tenang Bisa Berubah Ekstrem Beberapa Jam
BMKG menyebut, bulan November ini termasuk periode cuaca yang paling labil di wilayah perairan Sumbar, termasuk Kota Padang.
Koordinator Bidang Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur, Budi Iman Samiaji, mengatakan cuaca buruk yang sempat melanda perairan Sumbar beberapa hari terakhir kini mulai mengalami penurunan intensitas.
Namun, kondisi ini belum bisa disebut stabil.
“Tiga hari ke depan memang terlihat mulai membaik. Tapi lima hari ke depan belum bisa dipastikan apakah akan tetap tenang atau muncul lagi cuaca buruk,” ujar Budi Iman Samiaji kepada TribunPadang.com, Selasa (11/11/2025).
Baca juga: Cuaca Laut Padang Belum Stabil, Nelayan Jangan Melaut Terlalu Jauh dari Daratan
Menurutnya, pada bulan November, cuaca memang mudah berubah. Dalam waktu singkat, kondisi cerah bisa berganti dengan hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi.
“Ini masa yang labil. Antara cerah dan hujan bergantian cepat sekali. Jadi laut juga ikut terpengaruh,” katanya.
Budi menjelaskan, kecepatan angin di perairan Sumbar saat ini berkisar antara 2 hingga 8 knot, sedangkan saat kondisi cuaca buruk bisa mencapai 15 hingga 20 knot.
Sementara itu, tinggi gelombang laut di pesisir barat Sumbar dan sekitar timur Mentawai berkisar 1 hingga 1,2 meter.
Namun pada saat cuaca ekstrem, gelombang dapat meningkat hingga 1,7 meter.
“Kalau sudah di atas 1,5 meter, itu sudah kategori waspada. Apalagi jika bersamaan dengan air laut pasang,” katanya.
Baca juga: Banjir Rob Jadi Musibah Tahunan di Purus Atas Padang, Warga: Kalau Hujan, Air Masuk ke Rumah
Budi menambahkan, kendati cuaca cenderung membaik, nelayan disarankan tetap berhati-hati saat melaut, terutama di sore dan malam hari.
“Nelayan sebenarnya masih bisa melaut. Tapi kalau sore hari sudah terlihat gelap atau mendung, sebaiknya jangan memaksakan diri. Dan kalaupun melaut, jangan terlalu jauh dari bibir pantai,” imbaunya.
Ia menegaskan, kondisi laut yang mudah berubah memerlukan kewaspadaan ekstra agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah laut.
“Perubahan cuaca sekarang cepat sekali. Bisa tiba-tiba tenang, lalu beberapa jam kemudian berubah drastis. Itu yang harus diwaspadai,” tutupnya.(*)
| Perlawanan Senyap Warga Padang Melawan Banjir Rob yang Datang Setiap Tahun |
|
|---|
| Banjir Rob Melanda Kota Padang, Pengamat Lingkungan: Pemerintah Harus Mulai Perbaiki Hulu Sungai |
|
|---|
| November Cuaca Laut Padang Paling Labil, Perairan Tenang Bisa Berubah Ekstrem Beberapa Jam |
|
|---|
| Kisah Warga Padang yang Tumbuh Bersama Banjir Rob, Yusni Ingat saat Air Pernah Setinggi Pinggang |
|
|---|
| Cuaca Laut Padang Belum Stabil, Nelayan Jangan Melaut Terlalu Jauh dari Daratan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/lapak-pedagang-ikan-di-Pasar-Raya-Padang-11112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.