Cuaca Buruk di Padang

Banjir Rob Melanda Kota Padang, Pengamat Lingkungan: Pemerintah Harus Mulai Perbaiki Hulu Sungai

Ia menyebut, situasi banjir rob ini akan terus mengganas jika pemerintah menganggap kejadian ini fenomena alam semata.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
BANJIR ROB- Seorang warga melintas dengan sepeda di kawasan Purus Atas, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (11/11/2025). Kawasan trersebut merupakan daerah langganan banjir rob yang ada di Kota Padang. 

Ringkasan Berita:
  • Prof Isril Berd dari Universitas Andalas menilai banjir rob di Kota Padang merupakan gabungan dari fenomena alam dan tanggung jawab pemerintah untuk menjaga lingkungan, khususnya di sepanjang aliran Sungai.
  • Pemerintah diminta melakukan langkah antisipasi dengan memperbaiki kondisi hulu sungai, mengurangi pembukaan lahan, menjaga kawasan hijau.
  • Isril Berd memperingatkan, situasi banjir rob ini akan terus mengganas jika pemerintah menganggap kejadian ini sebagai fenomena alam semata.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Bencana banjir rob yang rutin menerpa wilayah dekat muara di sepanjang garis Pantai Kota Padang, Sumatera Barat, harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Pengamat Lingkungan Universitas Andalas, Prof Isril Berd, melihat masalah ini merupakan gabungan dari fenomena alam dan tanggung jawab pemerintah untuk menjaga lingkungan, khususnya di sepanjang aliran Sungai.

Ia menerangkan bencana banjir rob ini, banjir yang terjadi di bibir Pantai akibat gelombang pasang air laut akibat perubahan cuaca dan bertemu dengan aliran air dari darat menuju muara.

“Jadi banjir ini terjadi karena pertemuan dua volume air besar dari darat dan laut,” ujarnya.

Baca juga: November Cuaca Laut Padang Paling Labil, Perairan Tenang Bisa Berubah Ekstrem Beberapa Jam

Banjir ini di Kota Padang sering terjadi di kawasan Batang Arau, Pantai Air Manis, Purus Atas, Ulak Karang, dan Air Tawar.

Prof Isril Berd memastikan bahwa jika kedua unsur pertemuan air tersebut tidak terjadi bencana yang ada belum bisa diklasifikasikan menjadi banjir rob.

“Kalau pasang saja yang naik, yaitu fenomena alam, mau gimana lagi. Tapi kalau dipadukan dengan volume air dari darat ini baru bencana alam,” ujarnya.

Guna mengantisipasi banjir rob, pemerintah menurutnya bisa mengambil peran dengan memastikan normalisasi arus sungai, seperti memastikan tutupan bekas pembukaan lahan dan sampah di hulu sudah steril.

Baca juga: Kisah Warga Padang yang Tumbuh Bersama Banjir Rob, Yusni Ingat saat Air Pernah Setinggi Pinggang

BANJIR ROB- Masyarakat di Purus Atas, Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, saat melakukan aktivitas normal setelah dua hari lalu harus membersihkan rumah pasca banjir rob akibat pasang air laut dari sore hingga malam, Selasa (11/11/2025).
BANJIR ROB- Masyarakat di Purus Atas, Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, saat melakukan aktivitas normal setelah dua hari lalu harus membersihkan rumah pasca banjir rob akibat pasang air laut dari sore hingga malam, Selasa (11/11/2025). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Serta memastikan bantaran Sungai di bagian hulu sudah diperbaiki dengan mengurangi pembukaan lahan serta menjaga kawasan hijau hingga bagian muara.

“Pembukaan lahan harus dikurangi, pembangunan yang mengganggu resapan air juga harus diawasi. Kalau tidak banjir rob akan terus mengancam,” tuturnya.

Ia menyebut, situasi banjir rob ini akan terus mengganas jika pemerintah menganggap kejadian ini fenomena alam semata.

Baca juga: Banjir Rob Jadi Musibah Tahunan di Purus Atas Padang, Warga: Kalau Hujan, Air Masuk ke Rumah

Bahkan ia memprediksi banjir rob di Kota Padang bisa mengganas seperti halnya di Pulau Jawa, intensitas genangan air lebih lama hingga mengganggu aktifitas masyarakat bahkan roda ekonomi.

“Sebelum semua itu terjadi, tentu perlu langkah antisipasi,” tuturnya.

Kisah Warga Padang yang Tumbuh Bersama Banjir Rob

BANJIR ROB- Suasana kawasan Purus Atas, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, yang merupakan daerah langganan musibah banjir rob, Selasa (11/11/2025).
BANJIR ROB- Suasana kawasan Purus Atas, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, yang merupakan daerah langganan musibah banjir rob, Selasa (11/11/2025). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Alam Takambang Jadi Guru (Alam Terkembang Jadi Guru) pepatah Minang yang sangat melekat bagi masyarakat Purus Atas, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, yang harus berjibaku setiap tahun dengan musibah banjir rob, Selasa (11/11/2025).

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved