Karhutla Sumbar

Potensi Karhutla Masih Tinggi di Sumbar, Titik Api Tersebar di 9 Kabupaten dan Kota

Menurut Ilham, penyebaran titik-titik karhutla ini dipengaruhi oleh musim kemarau yang sedang berlangsung di Sumbar.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
BPBD Kabupaten Solok
KARHUTLA DI SOLOK: Si jago merah melahap kawasan hutan dan perkebunan di Puncak Gagoan, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Jumat (18/7/2025) sejak pukul 15.00 WIB. BPBD mengimbau seluruh masyarakat Sumbar untuk lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu api, seperti membuka lahan dengan cara membakar, membakar semak atau sampah, hingga membuang puntung rokok sembarangan. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus meluas di beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar).

Hingga Kamis (24/7/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar mencatat sedikitnya sembilan kabupaten dan kota terdampak kebakaran lahan ini.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar,  Ilham Wahab, saat ditemui TribunPadang.com di ruang kerjanya.

"Data sementara menunjukkan kebakaran hutan dan lahan tersebar di sembilan daerah. Mulai dari Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Sijunjung, Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Padang Pariaman, Pasaman, hingga Kota Padang," ungkap, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: 14 Kecamatan Terdampak Karhutla di Solok, BPBD Fokus Penanganan agar Tak Dekati Permukiman

Menurut Ilham, penyebaran titik-titik karhutla ini dipengaruhi oleh musim kemarau yang sedang berlangsung di Sumbar.

“Artinya potensi Karhutla masih tinggi di Sumbar. Angin juga cukup kencang, sehingga percikan kecil saja bisa meluas menjadi kebakaran besar,” ujarnya.

BPBD mengimbau seluruh masyarakat Sumbar untuk lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu api, seperti membuka lahan dengan cara membakar, membakar semak atau sampah, hingga membuang puntung rokok sembarangan.

“Kesadaran masyarakat sangat penting dalam kondisi seperti ini. Jangan sampai karena kelalaian kecil, dampaknya jadi besar,” kata Ilham.

BPBD Provinsi Sumbar bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota untuk menangani Karhutla yang terjadi. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga terus dilakukan agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini.

"Penanganan bukan hanya soal pemadaman, tetapi juga bagaimana mencegah agar tidak semakin meluas," tutupnya.

Baca juga: Keluarga dari Korban Laka Maut di Koto Baru Solok Harap Terduga Pelaku Segera Ditemukan Polisi

14 Kecamatan Terdampak Karhutla di Solok

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih melanda Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), hingga saat ini, Kamis (24/7/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat seluruh kecamatan di daerah tersebut dilaporkan telah terdampak karhutla, menjadikannya sebagai salah satu wilayah dengan sebaran kebakaran terluas saat ini di Sumbar.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar, Ilham Wahab, saat diwawancarai TribunPadang.com di ruang kerjanya.

“Di Kabupaten Solok saat ini masih berlangsung karhutla. Situasinya bahkan lebih luas dibandingkan Lima Puluh Kota. Dari 14 kecamatan di sana, semuanya sudah terdampak karhutla ini,” ungkap Ilham Wahab kepada TribunPadang.com.

Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Kamis 24 Juli 2025 di Seluruh Indonesia: Pertamax hingga Dexlite Naik

KARHUTLA DI SUMBAR- Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (24/7/2025). Ia menjelaskan BPBD mencatat sekitar 864 hektare lahan terdampak Karhutla, dengan sebaran terbesar berada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
KARHUTLA DI SUMBAR- Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (24/7/2025). Ia menjelaskan BPBD mencatat sekitar 864 hektare lahan terdampak Karhutla, dengan sebaran terbesar berada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Ilham menyebut, kebakaran hutan di Kabupaten Solok telah terjadi sejak beberapa waktu belakangan ini.

Namun hingga hari ini, Kamis, tim gabungan masih terus melakukan pemadaman dan pendataan.

“Hari ini kami akan ke Kabupaten Solok untuk melihat sejauh mana penanganan dan kendala yang dihadapi, agar bisa diantisipasi dalam proses penanganan selanjutnya,” ujarnya.

Terkait penyebab karhutla, Ilham menjelaskan bahwa kondisi kemarau panjang menjadi faktor utama yang memicu kebakaran di berbagai wilayah Sumbar, termasuk Kabupaten Solok.

Baca juga: Anjing Pelacak Bantu Polisi Temukan Sabu Milik Pengedar di Lolong Belanti Padang

“Rata-rata penyebabnya hampir sama di seluruh daerah, yakni karena belum adanya hujan dan cuaca yang sangat kering,” jelasnya.

Ia juga menyebut, indikasi pembukaan lahan dengan cara dibakar masih perlu pembuktian lebih lanjut.

“Kalau soal pembukaan lahan, itu butuh proses penyelidikan tersendiri. Kami dari BPBD fokus pada penanganan kebakaran agar tidak merambat ke permukiman warga,” jelasnya.

Meski seluruh kecamatan terdampak, Ilham memastikan belum ada laporan masyarakat yang terkena dampak langsung, baik dari segi kesehatan maupun kerugian materi.

Baca juga: Kisah Haru Margaret, Gadis Rote Lolos UI, Pernah Diremehkan Guru dan Tetangga: “Miskin Banyak Gaya”

“Alhamdulillah, belum ada laporan permukiman atau perkantoran terdampak. Kita upayakan jangan sampai ke situ,” katanya.

Menurut Ilham, sejumlah langkah penanganan telah dilakukan. Selain dari tim BPBD setempat, bantuan juga datang dari luar provinsi.

“Dari kemarin sudah ada tambahan satu regu dari Jambi yang membantu penanganan karhutla di Sumbar ini,” ungkapnya.

Saat ini BPBD Provinsi Sumbar juga masih menunggu data terbaru mengenai total luas lahan yang terbakar di Kabupaten Solok. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved