Karhutla Sumbar

Setelah 13 Ton Garam Disebar di Langit Sumbar, Hujan Akhirnya Turun di Solok Atasi Karhutla

Setelah hampir tiga bulan dilanda kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, hujan akhirnya turun di Kabupaten Solok.

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rahmadi
Dokumentasi/BPBD Sumbar
OPERASI MODIFIKASI CUACA- Penampakan pesawat Cessna Grand Carravan 208B PK-NGT yang membawa garam dapur saat berada di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (25/7/2025). Penyemaian senyawa kimia Natrium Klorida (NaCl) sebagai bentuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk meningkatkan curah hujan di daerah terdampak Karhutla. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK – Setelah hampir tiga bulan dilanda kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, hujan akhirnya turun di Kabupaten Solok.

Hujan ini turun usai BNPB menyebar 13 ton garam ke awan melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak 25 Juli 2025.

Kepala BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi, menyebut hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Solok pada Selasa (29/7/2025), setelah penyemaian awan dilakukan selama tiga hari berturut-turut menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan 208B milik BNPB.

“Alhamdulillah, setelah tiga bulan tanpa hujan, akhirnya turun hujan di beberapa wilayah Kabupaten Solok,” ujar Irwan saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Selasa (29/7/2025).

Irwan menjelaskan, operasi OMC dimulai hari ini dengan menggunakan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan 208B milik BNPB.

Baca juga: Karhutla Sumbar: Pemprov Kerahkan Mobil Tangki hingga Modifikasi Cuaca untuk Atasi Titik Api

Sebanyak 13 ton bahan semai berupa garam (NaCl) disiapkan untuk mendukung operasi tersebut.

“OMC difokuskan di wilayah yang terdampak karhutla parah, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Telah dilakukan penyemaian awan dalam tiga sorti dengan total 3.000 kilogram NaCl yang menghasilkan hujan ringan hingga sedang,” jelasnya.

Ia menyebut, operasi ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai 25 hingga 29 Juli 2025, bertepatan dengan masa Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla di Kabupaten Solok.

“Meski hujan hanya berlangsung sekitar 15 menit dan belum merata, tapi ini sudah memberikan dampak positif di tengah kekeringan yang melanda di Kabupaten Solok,” katanya.

Irwan berharap hujan akan terus turun dalam beberapa hari ke depan agar dapat mengatasi kekeringan dan mencegah meluasnya karhutla di wilayah Kabupaten Solok.

“Saat ini awan hitam sudah tampak, semoga itu pertanda akan turun hujan kembali. Kita berharap hujan terus berlanjut,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved