Karhutla Sumbar

Antisipasi Karhutla di Sumbar, BPBD Minta Warga Tak Buka Lahan dengan Cara Dibakar

"Penanganan bukan hanya soal pemadaman, tetapi juga bagaimana mencegah agar tidak semakin meluas," tutupnya.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/MuhammadIqbal
ASAP KEBAKARAN- Asap tebal akibat kebakaran lahan di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat masih terus muncul meskipun sudah dilakukan pemadaman dan penyiraman, Rabu (23/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat mengimbau masyarakata agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat mengimbau masyarakata agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Diketahui bahwa kejadian karhutla terus meluas di beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar).

Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar, Ilham Wahab, mengatakan penyebaran titik-titik karhutla dipengaruhi oleh musim kemarau yang sedang berlangsung di Sumbar.

“Artinya potensi Karhutla masih tinggi di Sumbar. Angin juga cukup kencang, sehingga percikan kecil saja bisa meluas menjadi kebakaran besar,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Sumbar Gandeng Paten Mekar Tani dalam Mewujudkan Kebutuhan Produksi Jagung 100 persen

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat Sumbar untuk lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu api, seperti membuka lahan dengan cara membakar, membakar semak atau sampah, hingga membuang puntung rokok sembarangan.

“Kesadaran masyarakat sangat penting dalam kondisi seperti ini. Jangan sampai karena kelalaian kecil, dampaknya jadi besar,” kata Ilham.

BPBD Provinsi Sumbar bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota untuk menangani Karhutla yang terjadi.

Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga terus dilakukan agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini.

Baca juga: Temui Sejumlah Pihak, Bupati Annisa Cari Solusi Persoalan Agraria di Dharmasraya

"Penanganan bukan hanya soal pemadaman, tetapi juga bagaimana mencegah agar tidak semakin meluas," tutupnya.

Berdasarkan data dari BPBD Sumbar, mencatat sedikitnya sembilan kabupaten dan kota terdampak kebakaran lahan ini.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar,  Ilham Wahab, saat ditemui TribunPadang.com di ruang kerjanya.

"Data sementara menunjukkan kebakaran hutan dan lahan tersebar di sembilan daerah," ujar Ilham Wahab.

Dimana terdiri dari Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Sijunjung, Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Padang Pariaman, Pasaman, hingga Kota Padang.

Baca juga: India hingga Tiongkok Jadi Negara Tujuan Ekspor Utama Sumbar, Sawit dan Batu Bara Mendominasi

9 Kecamatan di Lima Puluh Kota Dilanda Karhutla

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), terus meluas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved