Karhutla di Lima Puluh Kota
Penanganan Karhutla di Lima Puluh Kota, Stafsus Kemenhut: Penggunaan Heli Bombing Sudah Mendesak
Penggunaan heli bombing untuk tangani karhutla sudah dalam keadaan mendesak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Staf Khusus Kementerian Kehutanan Bidang Penegakan Hukum, Irjen Pol K Rahmadi, menyebut penggunaan heli bombing untuk tangani karhutla sudah dalam keadaan mendesak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Pernyataan tersebut disampaikannya saat meninjau dan mengevaluasi kinerja tim di lapangan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Rabu (23/7/2025).
Heli bombing atau alat dalam menjatuhkan muatan air dari udara dinilai sudang sangat mendesak untuk penanganan kebakaran lahan perbukitan di Jorong Limpato.
"Iya, ini sangat mendesak," ungkap Irjen Pol K Rahmadi, saat memberikan keterangan kepada Tribunpadang.com.
Baca juga: Stafsus Kemenhut Minta Pemerintahan Sediakan Heli Bombing untuk Tangani Karhutla di Harau
"Karena dengan alat yang ada, saya meyakini masih terdapat kesulitan," tambahnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian Kehutanan Bidang Penegakan Hukum, Irjen Pol K Rahmadi, meninjau langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (23/7/2025).
Irjen Pol K Rahmadi mengatakan, dirinya meninjau secara langsung kejadian kebakaran lahan perbukitan di kawasan objek wisata Harau.
"Kami datang langsung ke lokasi pada hari kelima karhutla, untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja dari stakeholder di lapangan," ungkapnya, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Kebakaran Lahan di Harau Lima Puluh Kota Meluas Mendekati Area Penginapan
Ia mengatakan, secara spesifik karhutla yang terjadi di kawasan Lembah Harau berbeda dengan daerah lain.
"Lembah Harau ini daerahnya curam, berbeda dengan daerah lain," sebutnya.
Kata Irjen Pol K Rahmadi, alat khusus harus digunakan untuk memadamkan api di sejumlah titik lokasi.
"Sehingga alat untuk memadamkan api harus menggunakan alat khusus agar bisa menjangkau titik hotspot yang ada pada tebing perbukitan," terangnya.
Dirinya telah memberikan beberapa rekomendasi kepada Satuan Petugas (Satgas) di lapangan yang membantu memadamkan api.
Rahmadi juga mengungkapkan bahwa Bupati Lima Puluh Kota telah mengeluarkan surat keputusan tanggap darurat.
Baca juga: Viral! Siswi SMPN 3 Solo Dapat Beasiswa Sampai Kuliah dari Prabowo Usai Hadiahkan Sketsa Wajah
"Dari surat inilah, kita akan dorong ke pemerintahan pusat untuk bisa menyediakan alat khusus berupa heli bombing," bebernya.
Ia beralasan, penggunaan heli bombing atau alat dalam menjatuhkan muatan air dari udara perlu dilakukan, mengingat medan kebakaran di Lembah Harau sangat curam.
"Kalau menggunakan alat manual dan yang sudah ada, masih menyulitkan," terangnya.
Diketahui bahwa lokasi kebakaran lahan perbukitan ini berjarak 16 kilometer dari Kota Payakumbuh.
Untuk titiknya lebih dari satu dan terjadi di perbukitan yang berdekatan dengan lokasi homestay atau penginapan.
Untuk lokasi detailnya, berjarak 16 kilometer dari Kota Payakumbuh.
Baca juga: Lima Puluh Kota Dilanda Kebakaran Lahan, Prakiraan BMKG Hujan Ringan Bakal Turun Besok

Jika menggunakan sepeda motor, dari Kota Payakumbuh akan menghabiskan waktu di perjalanan selama kurang lebih 28 menit saja.
Dari Kota Payakumbuh dan memasuki Kabupaten Lima Puluh Kota akan terlihat kepulan asap dari jalan raya.
Asap tersebut membumbung tinggi di area perbukitan.
Setelah memasuki gapura objek wisata Lembah Harau, akan terlihat dari sisi kiri dan kanan jalan bekas karhutla.
Banyak arang maupun pohon terbakar di berbagai perbukitan di sekitar kawasan objek wisata Lembah Harau tersebut. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)
Karhutla di Sumbar Teratasi dan Tak Ada Lagi Laporan Titik Api, Modifikasi Cuaca Dinilai Efektif |
![]() |
---|
Hari Pertama Pelaksanaan Hujan Buatan di Sumbar, 3 Ton Garam Disemai Pakai Pesawat |
![]() |
---|
Pesawat yang Dioperasikan untuk Menciptakan Hujan Buatan Mampu Mengangkut 1 Ton Garam |
![]() |
---|
Hari Ini, BPBD Sumbar Gelar Modifikasi Cuaca dalam Penanganan Karhutla di Lima Puluh Kota dan Solok |
![]() |
---|
Polisi Dalami Motif di Balik Karhutla Limapuluh Kota: Demi Gambir atau Perkebunan Lain? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.