Musim Kemarau Sumbar
Petani Merugi Akibat Kemarau, Warga Batu Taba Agam Bakal Gelar Salat Istisqa untuk Minta Hujan
Kata Hendra, sebenarnya tidak di Nagari Batu Taba saja yang dilanda musim kemarau, tapi cakupannya sudah Sumatera Barat.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
MUSIM KEMARAU - Penampakan kondisi sawah petani yang mengalami retak-retak akibat kekeringan saat musim kemarau di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Sekretaris Nagari (Sekna) Batu Taba, Hendra, mengatakan pemerintahan nagari akan menyelenggarakan salat sunat Istisqa pada Kamis (24/7/2025)
Ia menjelaskan jika hanya mengandalkan sumber air dari irigasi, alirannya cukup kecil untuk bisa mengairi lahannya.
"Sumber airnya kecil, jadi kami bergantian dalam mengairi sawah," sebutnya.
Ia juga mengatakan bahwa musim kemarau juga berdampak pada hasil panen padinya.
"Kekeringan ini sangat berpengaruh terhadap para petani, hasil panen juga menyusut," tuturnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)
Berita Terkait: #Musim Kemarau Sumbar
| 2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau |
|
|---|
| Tomat di Batu Taba Agam Layu Akibat Kemarau, Petani: Harus Disiram 4 Kali Seminggu |
|
|---|
| Perubahan Fungsi Hutan dan Pemanasan Global Jadi Faktor Meningkatnya Karhutla di Sumbar |
|
|---|
| Petani Tomat di Agam Merugi Akibat Kemarau, Hasil Panen Merosot dari 1 Ton Jadi 300 Kilo |
|
|---|
| Kemarau Akibatkan Kekeringan di Agam, Sawah Retak-Retak hingga Padi Menguning |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.