Musim Kemarau Sumbar

Cuaca Panas Tak Ganggu Lahan Pertanian di Padang, Yoice: Belum Ada Instruksi Menunda Masa Tanam

Pompa-pompa tersebut telah disalurkan ke berbagai lokasi, termasuk kawasan Kecamatan Bungus Teluk Kabung,

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
MUSIM KEMARAU- Salah seorang petani saat membajak sawah miliknya dengan menggunakan mesin di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/7/2025). Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menyebut belum ada instruksi untuk dilakukan penunandaan masa tanam akibat musim kemarau. 

Meski musim kemarau mulai terasa di sejumlah daerah Sumatera Barat, aktivitas pertanian di Kota Padang masih berjalan normal.

Yoice menyebutkan sejauh ini belum ada dampak signifikan terhadap lahan pertanian.

Baca juga: Pemko dan Bulog Bukittinggi Salurkan Bantuan Pangan untuk 4.937 KK, Penuhi Kebutuhan Saat Kemarau

MUSIM KEMARAU : Petani membajak sawah di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Naggalo, Kota Padang, Selasa (22/7/2025). Dinas Pertanian Padang ungkap musim kemarau belum mempengaruhi sektor pertanian.
MUSIM KEMARAU : Petani membajak sawah di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Naggalo, Kota Padang, Selasa (22/7/2025). Dinas Pertanian Padang ungkap musim kemarau belum mempengaruhi sektor pertanian. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

"Sampai sekarang belum berdampak karena masih ada hujan juga di antara panas," katanya.

Menurutnya, saat ini tanaman belum memasuki masa yang membutuhkan banyak air.

"Sekarang musim tanamnya juga belum membutuhkan air yang banyak. Baru di masa vegetatif, belum masuk masa generatif," ujarnya.

Yoice menjelaskan, kebutuhan air yang tinggi biasanya terjadi saat tanaman padi mulai memasuki masa pembentukan bulir.

Namun saat ini, kondisi curah hujan di Kota Padang masih cukup baik.

"Kemarin ada turun hujan. Dua hari sebelumnya panas, lalu sebelumnya lagi juga hujan," katanya.

Jadi, sejauh ini belum berpengaruh terhadap kondisi pertanaman padi di Kota Padang.

Menghadapi potensi kebakaran lahan yang kerap meningkat saat musim kering, Dinas Pertanian Kota Padang mengimbau agar petani tidak membakar limbah pertanian, terutama jerami.

Baca juga: Terdengar Dentuman Keras Pagi Hari, Dua Pemotor Tewas di Koto Baru Solok Diduga Terlindas

Ia meminta para petani tidak membakar jerami. Sebaiknya jerami dikembalikan ke lahan karena bisa menyuburkan tanah.

"Untuk limbah pertanian lainnya juga bisa dipotong atau difermentasi untuk pakan ternak, bukan dibakar," jelas Yoice.

Imbauan tersebut juga berkaitan dengan upaya mendukung program kampung kompos.

Menurutnya, limbah organik yang tidak dibakar bisa dimanfaatkan sebagai bahan kompos.

"Kalau tidak dibakar, jerami bisa diolah menjadi kompos yang berguna untuk kesuburan lahan," pungkasnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved