Musim Kemarau Sumbar

Cuaca Panas Tak Ganggu Lahan Pertanian di Padang, Yoice: Belum Ada Instruksi Menunda Masa Tanam

Pompa-pompa tersebut telah disalurkan ke berbagai lokasi, termasuk kawasan Kecamatan Bungus Teluk Kabung,

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
MUSIM KEMARAU- Salah seorang petani saat membajak sawah miliknya dengan menggunakan mesin di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/7/2025). Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menyebut belum ada instruksi untuk dilakukan penunandaan masa tanam akibat musim kemarau. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Kota Padang sebut ada mesin pompa air yang membantu petani pada saat kemarau yang membuat terjadinya kekeringan di lahan pertanian Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (22/7/2025).

Oleh karena itu, belum ada instruksi untuk dilakukan penunandaan masa tanam akibat musim kemarau.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani.

"Karena sekarang ini belum berpengaruh, belum ada arahan untuk menunda pertanaman. Apalagi sejak 2024 kita sudah banyak dibantu pompa oleh pemerintah pusat," ujar Yoice.

Baca juga: 10 Fakta Kebakaran Hebat Landa Bukit Gagoan, BPBD Kabupaten Solok Usulkan Pemadaman Lewat Udara

Pompa-pompa tersebut telah disalurkan ke berbagai lokasi, termasuk kawasan Kecamatan Bungus Teluk Kabung,

Mesin tersebut disiapkan untuk mengantisipasi, jika debit air di irigasi menurun.

Keberadaan pompa ini memberikan alternatif penyediaan air bagi petani.

"Kalau sewaktu-waktu debit air kecil, bisa pakai pompa," katanya.

Baca juga: Rekap Hasil Final Kejuraan Asia Junior 2025: Anak Didik Legenda Chen Long Bungkam Tim Muda Thailand

Sementara itu, kendala yang kerap dihadapi oleh petani di Kota Padang yaitu kendala air di beberapa titik pertanian yang disebabkan oleh sedimen, bukan karena kekeringan.

"Kemarin saya ke lapangan, memang airnya kecil, tapi bukan karena kekeringan. Karena sedimen dari sungai masuk ke saluran irigasi tersier, sehingga alirannya tersumbat," ujar Yoice.

Ia menyebutkan, upaya pengerukan sedang dilakukan melalui APBD Perubahan, melalui pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Padang.

Pengerukan akan difokuskan di beberapa kawasan yang dinilai paling terdampak.

Selain itu, saluran irigasi yang sebelumnya diperbaiki dengan drum akan diganti menjadi permanen.

"Itu dulu diperbaiki pakai drum, tapi sekarang sudah banyak yang bocor. Jadi akan dibikin permanen lagi," tutupnya.

Pihak Dinas Pertanian Kota Padang akan terus memantau dan mengevaluasi situasi pertanian di tengah musim kemarau, demi memastikan kebutuhan air petani tetap tercukupi.

Meski musim kemarau mulai terasa di sejumlah daerah Sumatera Barat, aktivitas pertanian di Kota Padang masih berjalan normal.

Yoice menyebutkan sejauh ini belum ada dampak signifikan terhadap lahan pertanian.

Baca juga: Pemko dan Bulog Bukittinggi Salurkan Bantuan Pangan untuk 4.937 KK, Penuhi Kebutuhan Saat Kemarau

MUSIM KEMARAU : Petani membajak sawah di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Naggalo, Kota Padang, Selasa (22/7/2025). Dinas Pertanian Padang ungkap musim kemarau belum mempengaruhi sektor pertanian.
MUSIM KEMARAU : Petani membajak sawah di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Naggalo, Kota Padang, Selasa (22/7/2025). Dinas Pertanian Padang ungkap musim kemarau belum mempengaruhi sektor pertanian. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

"Sampai sekarang belum berdampak karena masih ada hujan juga di antara panas," katanya.

Menurutnya, saat ini tanaman belum memasuki masa yang membutuhkan banyak air.

"Sekarang musim tanamnya juga belum membutuhkan air yang banyak. Baru di masa vegetatif, belum masuk masa generatif," ujarnya.

Yoice menjelaskan, kebutuhan air yang tinggi biasanya terjadi saat tanaman padi mulai memasuki masa pembentukan bulir.

Namun saat ini, kondisi curah hujan di Kota Padang masih cukup baik.

"Kemarin ada turun hujan. Dua hari sebelumnya panas, lalu sebelumnya lagi juga hujan," katanya.

Jadi, sejauh ini belum berpengaruh terhadap kondisi pertanaman padi di Kota Padang.

Menghadapi potensi kebakaran lahan yang kerap meningkat saat musim kering, Dinas Pertanian Kota Padang mengimbau agar petani tidak membakar limbah pertanian, terutama jerami.

Baca juga: Terdengar Dentuman Keras Pagi Hari, Dua Pemotor Tewas di Koto Baru Solok Diduga Terlindas

Ia meminta para petani tidak membakar jerami. Sebaiknya jerami dikembalikan ke lahan karena bisa menyuburkan tanah.

"Untuk limbah pertanian lainnya juga bisa dipotong atau difermentasi untuk pakan ternak, bukan dibakar," jelas Yoice.

Imbauan tersebut juga berkaitan dengan upaya mendukung program kampung kompos.

Menurutnya, limbah organik yang tidak dibakar bisa dimanfaatkan sebagai bahan kompos.

"Kalau tidak dibakar, jerami bisa diolah menjadi kompos yang berguna untuk kesuburan lahan," pungkasnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved